Namaku Bunga. Umurku lima tahun. Aku anak pertama. Aku hanyalah penakut yang keras kepala. Aku masuk ke kelas satu dengan memaksa ayah dan ibuku mendaftarkannya, karena aku membenci kesepian.
Ayah dan ibuku selalu sibuk, orang dewasa yang harus bekerja. Kupikir sekolah dan berada di keramaian anak-anak lain adalah hal yang menyenangkan. Ternyata tidak seperti itu. Aku sangat ketakutan, dan sangat bingung. Semua karena aku yang aneh.
Aku bahkan tidak pandai berjalan, apalagi berlari. Aku adalah bahan tertawaan anak-anak lain. Aku tidak bisa menulis seperti anak lain, semua terasa sulit. Belum lagi ibu guru kelasku yang kerap berteriak.
Membaca dan berhitung, semua itu tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Kupikir bersekolah itu bersenang-senang dan bisa membunuh kesepian. Belum selesai dengan satu ketakutan aku mencoba ketakutan yang lain. Aku mengaji dan sama saja, aku selalu terlambat menjadi tidak aneh. Aku ingin mati saja, sayang nenekku tidak memberitahu bagaimana cara untuk mati,
Ayahku dan ibuku tidak membantu sama sekali. Mereka pikir aku normal seperti anak-anak yang lain saja. Kejadian-kejadian buruk menimpaku, dan aku belajar karenanya. Orang dewasa selalu berpikir menjadi anak kecil itu mudah, itu sebabnya mereka tidak peduli. Tapi, benarkah aku butuh mereka peduli? Entahlah.
Aku akhirnya menjadi pintar, melebihi yang lainnya begitu kata mereka, padahal aku hanya ingin bisa jajan, berlari secepat angin, dan tidak dikatakan bodoh lagi. Aku berterima kasih kepada semua teman yang sudah mengajariku dengan menipu, kepada jalan yang semakin panjang yang memaksa kakiku. Namaku Bunga, aku tidak pernah akan menyerah, karena ayahku anjing , dan ibuku serigala.
Transmigrasi ke dalam novel tak pernah terbesit didalam penak seorang gadis barbar ini.
Bagaimana seorang gadis manja mengalami kejadian diluar nalar hanya karna tak sengaja berucap ketika ada bintang jatuh?!
--------****----------
"Yes,bisa lihat live adegan pembullyan!" Bertepuk tangan dengan heboh karna akhirnya bisa melihat adegan adegan yang menurutnya sangat seru itu.
"hanya sepupu Protagonis Pria kan? berarti ngga akan jadi target kayak di nopel nopel."
"A-aku mau kita putus!" Dengan tubuh bergetar gadis itu berucap sekali tarikan nafas
"Ucapkan sekali lagi!" Saut pemuda itu dengan nada dingin
"Mari kita akhiri hubungan gila ini! dan ayo mulai hidup masing masing." Gadis itu deg degan menunggu respon pemuda didepannya
betapa syoknya dia dengan jawaban pemuda tampan itu
"Oke, lagian cewek murahan kayak lu pasti bakal nyari cowok ketika bosan,iya atau iya?"
Lalu? bagaimana jadinya kalau semua rencana yang dia susun harus musna karna seseorang yang terus mengejarnya secara brutal itu.
Sudah end dan tahap mau terbit, silakan baca mumpung masih lengkap!