Luna terlelap, tak berselang lama terdengar suara lengkingan yang memekakkan telinganya. Masih dengan mata yang terpejam, Luna mengernyitkan kening menahan rasa sakitnya. Suara itu hilang, tiba-tiba pandangannya memburam dan menghitam. Luna panik, ia tidak tahu harus bagaimana meresponnya, seluruh tubuhnya lumpuh seketika. Semuanya gelap, hanya terdengar suara detak jantung dan nafasnya yang bergemuruh. Hanya sekedip mata, semuanya berubah. Luna terkapar lemah di tengah-tengah hutan pinus. "AAAAAAAAAKKKK!!!" Sepekian detik gadis itu mengedipkan mata, sesosok vampir muncul tiba-tiba di depan matanya. Wajahnya seputih kapur, matanya merah menyala siap menyantap mangsa di depannya. Vampir itu menyeringai menunjukkan taring tajam yang berkilat. *** "Lalu bagaimana denganmu? Apa ada kemungkinan kamu juga akan menjadikan aku sebagai mangsa mu?" "Tenang saja, aku akan berusaha menahan diri darimu." Damien mengarahkan pandangannya pada langit biru yang mulai memudar. "Satu hal yang harus kau tahu, aku bukanlah vampir seutuhnya." Kata-kata itu kembali keluar dari bibir Damien.All Rights Reserved
1 part