Tiada malam seusai jingga, bila bukan lembayung sebagai penghantar. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Kilau gemilau bak pijar permata, desir angin hantarkan tajuk kelana pada hamparan padang sabana. Sang primadona mengakar manakala malam pertama tak ubahnya sekadar sayup purnama, di balik kabut awan berarak mengagungkan nirwana; telah mekar sekuntum bunga melambangkan kesucian sukma. Sepasang anak kembar yang terpisah, mitologi kebudayaan setempat, dan sebuah kota ghaib di semenanjung gemerlap niskala. Kisah asmara pelik berlandaskan keteguhan adorasi; darah biru melambangkan kehormatan bahari; dagu yang ditinggikan bagi putra dan putri. Perseteruan diksi yang menggebu-gebu, rintihan tangis suarakan tabu, rinai gerimis di tengah siang bolong; satu padu terhadap insan pemegang azimat dalam bisikan lirih penghantar rayuan mimpi. Paramitha Jelita, merupakan pelita Anindya atas keangkuhan cinta bagi Harshil Rakeshwara dan Hakan Danuartha.All Rights Reserved
1 part