🗣️ attention! Bijak dalam membaca, dikarenakan karya ini sudah terbit✨ SPOILER "Bangun Lya." Malya menoleh. "Raka?" "Ada yang mau gue omongin." Malya mengernyit "Kamu mau jawab semua pertanyaan aku?" "Lo harus nikah sama gue," ucap Raka datar. Malya syok. "Hah?" Ia pun beranjak dari duduknya, lalu seketika menghampiri Raka. "Kamu nggak waras ya?" ketusnya. "Gue nggak minta lo jawab sekarang, gue bakal kasih lo waktu." "Kamu gila Raka! Mama aku baru aja meninggal, kamu mau kita nikah! Di mana otak kamu!" ucap Malya emosi yang meluap-luap. Raka terdiam. Diamnya Raka membuat Malya semakin geram. "Atas dasar apa aku nikah sama kamu!" "Atas dasar lo bisa jadiin gue tersangka dalam kasus pembunuhan Mama lo." "Apa harus dengan menikah!" tegas Malya. "Secara nggak langsung gue udah ngebunuh Mama lo." Malya mengernyit. "Apa! Kamu yang membunuh Mama aku?" tanya Malya terkejut, yang seketika diberi anggukan kecil oleh Raka. Jlebbb Plakkkkhhhh. Mungkin kalo Malya tahu siapa Raka sebenarnya, ini adalah tamparan pertama bagi Raka. Sekalipun orangtua-nya tak pernah menamparnya, ntah tak berani atau memang tak mau ntahlah. "Kenapa kamu lakuin itu! Apa salah Mama aku sama kamu!" ucap Malya emosi yang seketika air matanya kembali berderai dan tengah memukul kasar dada Raka, yang membuatnya sedikit terdorong. Hikkksss hikkksss hikkksss. "Kamu nggak ada otak Raka! Kamu gila!" rintihnya lalu jatuh terbungkuk melemah. Seketika Raka berbalik badan, lalu beranjak pergi. Langkah Raka memberikan interupsi pada dua pengawal di sana untuk mereka membawa Malya. "Aku mau dibawa kemana, lepasin!" ucap Malya yang tengah memberontak. "Tolong, biarkan kami menjalankan tugas." "Aku benci sama kamu Raka! Aku benci!" emosi Malya yang sama sekali tak dihiraukan oleh Raka. ~: Langsung baca aja yuk!!!🙌🧐
15 parts