...
"kalo mau kesini cuma pacaran aja mending kaga usah kesini deh, nyumpek nyumpek in nih ruangan aja." sinis winny.
"suudzon aja lo win, gue mau ngejenguk pacar lo. nih gue sama anak-anak bawain buah tangan." ucap fourth sembari menyodorkan sekeranjang buah apel dan potongan labu kepada winny.
satang tersenyum, dengan bibir nya yg pucat ia pun mengucap terima kasih "makasih guys udah ngejenguk gue."
mereka mengangguk dan dgn segera menghampiri satang lalu melontarkan banyak pertanyaan.
tiba-tiba.
"win~~." panggil satang lemah dengan nada manja.
winny menoleh, "kenapa hum?."
"kupasin apelnya." winny mengangguk dan dengan segera mengambil apel dan pisau.
sembari mengupas apel, winny berkata dgn iseng "imbalan ngulasin apel cup cup ya ta."
"sialan! kita masih ada disini ya."
warning!!
The genre of this story is BxB ,So if you are homophobic, please leave my stall. simple, right?
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.