Kehidupan manusia selalu lekat dengan datang dan pergi, bertemu dan berpisah, memulai dan mengakhiri. Begitu pula dengan Citra. Disaat rasa cintanya pada Raden begitu menggebu, justru cowok itu mengucap kata selesai secara tiba-tiba. Tanpa memberi tanda, tanpa alasan yang jelas. Seolah belum cukup dengan semua itu, Raden juga memberinya kejutan. Cowok itu jadian dengan Ghinaa, sahabat Citra. Apakah sekarang Citra sepenuhnya hancur? Belum. Karena kehancuran itu baru benar-benar terjadi setelah malaikat pelindungnya pergi. Mamanya pergi disaat ia pikir ia akan baik-baik saja karena selalu ada wanita itu sebagai tempatnya pulang. Dua tahun kemudian, Citra bertemu kembali dengan sumber luka di masa lalunya, Raden Bagaskara. Pertemuan mereka juga lagi-lagi membawa Citra pada luka hati tak terperi. Apalagi ketika Citra akhirnya tahu alasan mengapa dulu Raden tiba-tiba meninggalkannya. Alasan yang sama sekali tak masuk akal dan terbukti hanya sebuah kesalahpahaman. Kini, Raden berniat memperbaiki semuanya. Raden rela melakukan apapun agar Citra bersedia memaafkannya. Usaha Raden berbuah manis saat akhirnya Citra bersedia membuka pintu maaf dan memberi kesempatan kedua untuk mereka kembali merajut kisah dan saling membersamai. Namun, sekali lagi, kehidupan manusia lekat dengan datang dan pergi. Raden mungkin bisa berkata bahwa ia akan membersamai Citra dalam waktu yang lama, bahkan selama-lamanya. Namun, Tuhan sebagai pemegang kunci takdir manusia punya rencana-Nya sendiri. Baik Citra maupun Raden tidak bisa mengelak dari ketentuan-Nya. "Kalau reinkarnasi itu ada, aku berharap kembali dilahirkan sebagai Citra supaya bisa menjadi anak kesayangan mama dan papa. Supaya aku bisa mengenalmu, Raden Bagaskara." -Citra Maharani- "Kalau reinkarnasi itu ada, aku berharap nggak lahir sebagai Raden. Karena dengan begitu, aku nggak mengenalmu dan menoreh luka di hatimu, Citra." -Raden Bagaskara-
26 parts