Menjadi seseorang yang terus menerus mencoba untuk memahaami orang lain bukanlah suatu hal yang mudah, ada kalanya ego yang terdapat dalam jiwa korban pembantaian selalu membekas. "Aku tak pernah sedikitpun membenci hadirnya, namun jika kau menjadi aku, apakah kau bisa melakukan seperti apa yang telah ku lakukan selama hampir 10 tahun ini?" Ujar Abraham dengan hembusan nafas yang semakin tak karuan. Ribuan pasang mata harus kokoh menyaksikan pengakuan suci dari Abraham yang terus mengeras kala bibirnya berdecit mengerang menahan perih pada dada nya. "Atas izin tuhan yang maha kuasa, aku bersumpah akan terus membuat hidup kalian semua sengsara, setidaknya kalian merasakan apa yang kurasa saja, aku sudah cukup puas," "Satu lagi, kuharap kalian semua berani untuk keluasr dari zona nyaman dan bertekad bulat sepertiku, jangan sampai menjadi pecundang yang hanya bersembunyi dibalik topeng kekuasaan, cihh!" Akankah ia bisa menuntaskan inginnya untuk membuat semua orang yang ada dalam rincian hitamnya sengsara? Dengan segala tabiat dan rencana tanpa omong kosong, akankah ia berhasil atau malah ia sendiri yang termakan oleh seluruh sumpahnya? - Background Cover by PinterestAll Rights Reserved
1 part