ULTRAMAN: The Light Hero
  • Reads 63
  • Votes 4
  • Parts 3
  • Reads 63
  • Votes 4
  • Parts 3
Ongoing, First published Mar 20, 2024
Monster mulai bermunculan mengancam Indonesia dan membuat warga sekitar ketakutan sehingga pasukan pertahanan bumi, MTDF/Metro Tactical Defense Forces, turun tangan melawan monster dan menyelamatkan kota dari kehancuran akibat monster.

Muncullah raksasa misterius yang datang dari luar angkasa dan melawan monster untuk melindungi bumi. Raksasa tersebut dikenal sebagai Ultraman Gesit.

Cerita ini hanya fiktif dan tidak nyata, mohon tidak untuk copy paste.
All Rights Reserved
Sign up to add ULTRAMAN: The Light Hero to your library and receive updates
or
#724mystory
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
antagonis wife [PO] cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.