Story cover for DIA MEMANG SEPERTI ITU by lukayangmembekas_
DIA MEMANG SEPERTI ITU
  • WpView
    Reads 611
  • WpVote
    Votes 90
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 611
  • WpVote
    Votes 90
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Mar 20, 2024
"Dari mu aku belajar untuk tidak berharap lebih kepada seseorang, karena aku tau akhirnya dibuat kecewa oleh harapan itu sendiri". Hani


"Belajar untuk tidak berharap apapun pada siapapun, dan ingat jadilah manusia mandiri, karena tempat terkuat untuk kita berdiri adalah kaki kita sendiri". Wildan


***


Hani Qarina, siswi kelas 11 yang selalu penuh semangat, terlalu sering dibilang "terlalu baik" dan "terlalu mudah luluh." Wildan Candreva, adik kelas di kelas 10, pendiam dan sulit ditebak, tapi diam-diam selalu ada di sekitar Hani-bukan sebagai seseorang yang spesial, melainkan sebagai teman yang nyaman.

Mereka mulai dekat karena sering bertemu. Hani yang ekspresif sering mengajak Wildan berbicara lebih dulu, dan Wildan, meskipun jarang merespons panjang, selalu mendengarkan. Tanpa sadar, setiap kali ada sesuatu yang terjadi, Wildan adalah orang pertama yang ingin dia ceritakan. Setiap kali dia lelah, Wildan adalah sosok yang keberadaannya selalu menenangkan.

Sampai akhirnya, Hani sadar: dia menyukai Wildan.

Masalahnya? Wildan tak pernah menunjukkan tanda-tanda yang sama. Dia selalu ada, tapi tidak pernah lebih dari sekadar teman. Dia selalu mendengar, tapi tak pernah benar-benar membalas dengan perasaan yang sama.

Saat Hani memberanikan diri memberi sedikit petunjuk-entah lewat candaan atau kode-kode kecil-Wildan hanya tersenyum tipis, lalu mengabaikannya seperti angin yang berlalu. Mungkin bagi Wildan, Hani hanyalah kakak kelas yang menyenangkan untuk diajak bicara sesekali.

Haruskah dia tetap bertahan dengan perasaan yang mungkin tak akan pernah berbalas? Atau melangkah pergi, merelakan sesuatu yang bahkan belum pernah benar-benar menjadi miliknya?
All Rights Reserved
Sign up to add DIA MEMANG SEPERTI ITU to your library and receive updates
or
#460asing
Content Guidelines
You may also like
HAKANA (Boundaries Were Never Our Thing) | LEE HEESEUNG | KARINA by shintyps
52 parts Ongoing
Sejak kecil, Haka dan Kana selalu tak terpisahkan. Pertemanan mereka dimulai dari sebuah insiden masa lalu yang meninggalkan bekas mendalam pada Haka-suatu tragedi yang membuatnya trauma dan takut kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Seiring waktu, ketakutan itu membentuk Haka menjadi pribadi yang pendiam, waspada, dan sulit percaya sepenuhnya pada orang lain. Kana, di sisi lain, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan penuh perhatian, selalu berusaha memahami Haka tanpa memaksa. Persahabatan mereka diuji ketika masa lalu Haka terus menghantui, menghadirkan ketakutan yang tak hanya memengaruhi dirinya, tetapi juga hubungan mereka. Ketika biaya hidup di bangku kuliah semakin tinggi, keputusan untuk tinggal bersama tampak sebagai langkah yang paling logis. Lagipula, mereka hanya sahabat. Tidak lebih. Setidaknya, itulah yang selalu mereka katakan kepada pasangan masing-masing. Namun, di dalam hunian kecil yang mereka tempati bersama, batas antara persahabatan dan keterikatan mulai mengabur. Haka mengetahui kebiasaan Kana hingga hal-hal kecil Sementara itu, Kana memahami kebohongan Haka hanya dari pola napasnya. Mereka mengenal satu sama lain secara mendalam-melampaui kewajaran. Keduanya memiliki kekasih. Mereka menjalin hubungan asmara dengan orang lain, mencoba menjalani kehidupan yang "normal". Namun, tidak ada satu pun yang terasa cukup dekat. Karena ketika Haka tidak dapat tidur, Kana yang dicari-bukan kekasihnya. Dan ketika Kana merasa terpuruk, Haka adalah orang pertama yang ia cari. Rasa ketergantungan yang intens kian lama berkembang menjadi obsesi yang tidak disadari. Seiring waktu, kecemburuan, penyangkalan, serta ketergantungan emosional mulai mengubah hubungan mereka menjadi permainan yang perlahan menghancurkan segalanya. Pada akhirnya, sesuatu harus dikorbankan. Sebab, seberapa lama dua orang dapat berpura-pura hanya bersahabat-jika dalam kenyataannya, mereka memperlakukan satu sama lain seolah milik pribadi? ⚠️NO PLAGIARISM‼️‼️⚠️
You may also like
Slide 1 of 9
HAKANA (Boundaries Were Never Our Thing) | LEE HEESEUNG | KARINA cover
Ketua Geng Motor ( WINRINA ) END cover
Ready to Love? [COMPLETED] cover
Different Page [Complete] cover
Possesive Playboy cover
Sour Seventeen cover
PLAYERS - Haruto X Karina cover
TANTE!!!  cover
Be My Date cover

HAKANA (Boundaries Were Never Our Thing) | LEE HEESEUNG | KARINA

52 parts Ongoing

Sejak kecil, Haka dan Kana selalu tak terpisahkan. Pertemanan mereka dimulai dari sebuah insiden masa lalu yang meninggalkan bekas mendalam pada Haka-suatu tragedi yang membuatnya trauma dan takut kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Seiring waktu, ketakutan itu membentuk Haka menjadi pribadi yang pendiam, waspada, dan sulit percaya sepenuhnya pada orang lain. Kana, di sisi lain, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan penuh perhatian, selalu berusaha memahami Haka tanpa memaksa. Persahabatan mereka diuji ketika masa lalu Haka terus menghantui, menghadirkan ketakutan yang tak hanya memengaruhi dirinya, tetapi juga hubungan mereka. Ketika biaya hidup di bangku kuliah semakin tinggi, keputusan untuk tinggal bersama tampak sebagai langkah yang paling logis. Lagipula, mereka hanya sahabat. Tidak lebih. Setidaknya, itulah yang selalu mereka katakan kepada pasangan masing-masing. Namun, di dalam hunian kecil yang mereka tempati bersama, batas antara persahabatan dan keterikatan mulai mengabur. Haka mengetahui kebiasaan Kana hingga hal-hal kecil Sementara itu, Kana memahami kebohongan Haka hanya dari pola napasnya. Mereka mengenal satu sama lain secara mendalam-melampaui kewajaran. Keduanya memiliki kekasih. Mereka menjalin hubungan asmara dengan orang lain, mencoba menjalani kehidupan yang "normal". Namun, tidak ada satu pun yang terasa cukup dekat. Karena ketika Haka tidak dapat tidur, Kana yang dicari-bukan kekasihnya. Dan ketika Kana merasa terpuruk, Haka adalah orang pertama yang ia cari. Rasa ketergantungan yang intens kian lama berkembang menjadi obsesi yang tidak disadari. Seiring waktu, kecemburuan, penyangkalan, serta ketergantungan emosional mulai mengubah hubungan mereka menjadi permainan yang perlahan menghancurkan segalanya. Pada akhirnya, sesuatu harus dikorbankan. Sebab, seberapa lama dua orang dapat berpura-pura hanya bersahabat-jika dalam kenyataannya, mereka memperlakukan satu sama lain seolah milik pribadi? ⚠️NO PLAGIARISM‼️‼️⚠️