Dalam novel ini, kita diperkenalkan dengan tokoh utama kita, Alex, seorang remaja SMA yang hidup di bawah bayang-bayang ayahnya, seorang pejabat tinggi yang memegang banyak kekuasaan dalam lingkungan politik. Namun, di balik citra yang disajikan oleh lingkungan keluarganya, Alex merasa terjebak dalam pencarian jati diri yang sejati. Sementara itu, gairahnya terhadap dunia otomotif adalah tempat di mana dia merasa bebas dan hidup. Dia menemukan kesenangan dan kebebasan di balik kemudi, terutama ketika dia mengeksekusi teknik drifting yang rumit di lintasan balap lokal. Namun, konflik antara minatnya yang pribadi dan harapan dari keluarga dan masyarakat sekitarnya menjadi semakin membingungkan baginya.
Ketika Alex bergabung dengan komunitas drift lokal, dia menemukan sebuah kelompok yang menerima dia apa adanya. Di sini, dia bertemu dengan teman-teman sebaya yang memiliki minat yang sama terhadap otomotif dan keinginan yang sama untuk mengejar passion mereka. Dalam lintasan balap dan perjalanan di sepanjang jalan, Alex bukan hanya mengasah keterampilan mengemudi, tetapi juga menemukan keberanian untuk mengejar apa yang sebenarnya penting dalam hidupnya namun, di tengah-tengah petualangan ini, Alex harus menghadapi berbagai masalah sehari-hari, mulai dari tekanan dari keluarga hingga konflik dengan teman sebaya dan tantangan dalam pendidikan. Dengan menyeimbangkan antara gairahnya untuk otomotif dan pertumbuhannya sebagai individu, Alex menjalani perjalanan yang mengubah hidupnya untuk menemukan jati diri sejatinya.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.