Story cover for Virtual Boyfriend [End] by UpiKoreng
Virtual Boyfriend [End]
  • WpView
    LECTURAS 14,662
  • WpVote
    Votos 556
  • WpPart
    Partes 35
  • WpView
    LECTURAS 14,662
  • WpVote
    Votos 556
  • WpPart
    Partes 35
Concluida, Has publicado mar 21, 2024
HVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma berupa ketikan aja udah bisa bikin salting berguling guling. tapi, banyak anak gen z yang masih betah sama yang Virtual. 

emang apa sih keuntungan pacaran secara Virtual? gak ada kan ya, bukannya cuma habis habisin kuota. 

seperti hal nya Sheila Berylian Pamungkas, seorang gadis yang tinggal di panti asuhan dan tak mengetahui apa pun tentang kedua orang tuanya. 

berawal dari bermain telegram dan mencari teman, ia malah menemukan pacar Virtual. bahkan hubungan dengan pacarnya itu lancar jaya hingga beberapa bulan. 

sampai suatu hari ia menemukan fakta mengejutkan tentang pacarnya itu. dan di saat bersamaan juga ia bisa bertemu dengan Ayah kandungnya. 

akankah Sheila tetap meneruskan hubungan itu atau tidak setelah mengetahui Fakta itu? 

publish ; 25 Maret 2024
END       ;  11 April 2024
Todos los derechos reservados
Tabla de contenidos
Regístrate para añadir Virtual Boyfriend [End] a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#482obses
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
My Love Ketos❤ de SiskaRahayuLubis
4 partes Concluida
"Lo mau ngak jadi pacar gue?" tanya Reynan enteng sambil menaikkan satu alisnya keatas. Degg Ella yang mendengar pertanyaan dari Reynan seketika langsung membulatkan matanya dan jantung nya memompa 2X lebih cepat dari biasanya. "Kalau gue ngak mau kek mana?" tanya ella berusaha menetralkan degup jantungnya. "Gue ngak terima penolakan!" jawab Reynan enteng sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya. "Kalau lo ngak terima penolakan ngapain lo tanya boneng" ujar Ella sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya mengikuti nada bicara Reynan. "Yah gue tanya, karena gue yakin lo pasti ngak nolak gue" jawab Reynan sambil menaik turunkan kedua alisnya. "Dasar sinting. Buktinya gue nolak lo"ujar ella sambil melotot kan matanya tajam. "Tapi tadi kan gue bilang gue ngak terima penolakan jadi sekarang lo dah resmi jadi pacar gue" ucap Reynan sambil cengir-cengir melihat ekspresi muka Ella yang sedang menahan marahnya. "Terserah lo. Gue mau pergi. Malas gue hadapin ketos gila kek lo" Ella pun meninggal kan Reynan yang tengah senyum-senyum ngak jelas. Mungkin kalau ada orang mereka pasti beranggapan bahwa Reynan gila. Padahal mereka ngak tau bahwa Reynan baru saja resmi berpacaran. Bagaimana hubungan mereka selanjutnya apa hidup bahagia? atau malah hidup dengan kesedihan yang mendalam? Mau tau kelanjutannya? yukk silahkan di baca Vote dan komen kamu sangat membantu!!💘💘 Follow sebelum membaca!! Simpan di library pribadi ya❤👍 Ayo Berlomba-lomba untuk memberikan Vote🙋 Kalau ada kesalahan tolong komen ya😉 Start:25/06/20 Finish:?
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
KING & QUEEN OF SCANDAL cover
Pagi Di Waktu-Waktu Tertentu [END] cover
Virtual Love Life [Sudah Terbit]  cover
Aku Cinta Cewek Virtual cover
In Relationship : Based from True Story cover
My Love Ketos❤ cover
Kamu & Tugas Dari Semesta [SUDAH TERBIT] cover
Where are You? - [ END ]✔️ cover
My Virtual Crush[selesai] cover
Beyond The Screen || END cover

KING & QUEEN OF SCANDAL

38 partes Continúa

Fattah Fernandez dan Aqeela Aza Atmaja-dua bintang besar yang selalu bersinar di dunia hiburan. Karier mereka sempurna, fans mereka setia, dan hidup mereka selalu ada di bawah sorotan. Tapi satu foto yang tersebar di media mengubah segalanya. Sekali saja mereka terlihat terlalu dekat, publik langsung heboh, media menggila, dan agensi nggak mau kehilangan momentum. Solusinya? Kontrak pacaran. Awalnya, semua berjalan sesuai rencana. Mereka menjalani kisah 'cinta' yang diatur sedemikian rupa-pegangan tangan di depan kamera, tatapan penuh makna di red carpet, dan kata-kata manis yang sudah tertulis dalam skenario. Tapi semakin lama, batas antara yang nyata dan yang pura-pura mulai kabur. Momen-momen kecil di balik layar terasa terlalu nyata. Detak jantung yang seharusnya terkendali malah jadi berantakan. Hingga akhirnya, mereka sadar-apa yang mereka jalani bukan lagi sekadar skenario.