Story cover for Opresi Massal by nicholalinear
Opresi Massal
  • WpView
    Reads 198
  • WpVote
    Votes 73
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 198
  • WpVote
    Votes 73
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Mar 22, 2024
Negeri mu berisi omong kosong.
ada kaum elite yang berlindung dari balik semak mengawasi semua.
Kasus gorengan politik hanyalah umpan saja untuk membungkam kebenaran.
Seribu kasus didalam saku masih menjadi misteri.
Hanya beberapa orang yang sadar.
Sekali kamu sadar, tertarik, ingin masuk dan mengungkapnya justru kamu akan terperosok disana. Ruangan gelap tak berujung berisi dusta yang hina.

Sebab segerombolan anak muda mulai sadar, memilih untuk melawan. Siapa yang akan menyangka, negeri mu, dunia ini hanyalah kain kosong yang menutupi lukisan suram penuh darah. 

Sayang sekali, sekali kamu masuk, terperangkap. Kamu tak bisa putar balik. 

Op.re.si
n.perlakuan kejam dan tidak adil terhadap orang lain, terutama dengan tidak memberikan kebebasan, hak, dan lain-lain yang sama seperti orang lain.
All Rights Reserved
Sign up to add Opresi Massal to your library and receive updates
or
#892action
Content Guidelines
You may also like
Falling Pieces  by cweetcobeyi
11 parts Ongoing
💌haloo usahakan jangan menjadi pembaca gelap yaa, berikan vote jika kamu suka dengan ceritanya, karena itu berarti buat bunbeyii, okeeii, sankyuu bunbun yg maniss🍰🌷 ♟️FALLING PIECES🧩 Seberapa jauh kau akan pergi untuk menemukan kebenaran? Malam itu, adikku menghilang tanpa jejak. Pintu kamar terbuka, jendela tak terkunci, dan di atas meja hanya ada selembar kertas dengan tulisan samar. Tak ada tanda perlawanan, tak ada suara yang terdengar-hanya keheningan yang mencekam. Kami mencoba mencarinya. Aku dan saudaraku menelusuri jejak yang ia tinggalkan, tapi semakin jauh kami melangkah, semakin banyak hal yang tak masuk akal. Bayangan di sudut mata, pesan-pesan yang muncul entah dari mana, dan rasa seolah-olah seseorang selalu mengawasi. Lalu, satu per satu nyawa mulai terenggut. Apa yang awalnya hanya pencarian biasa berubah menjadi permainan yang lebih besar. Sebuah permainan di mana kami hanyalah bidak, dan sejak awal, seseorang telah memastikan bahwa tidak ada yang bisa keluar dengan selamat. ⚠️Peringatan cerita ini mungkin mengandung unsur sensitif bagi beberapa pembaca harap bijak dalam memilih bacaan. Terimakasih⚠️ ‼️Sebagai pemberitahuan sekali lagi, cerita ini murni dari ide dan pemikiran sy sendiri, jika ada kesamaan dalam nama tokoh, latar, ataupun alur cerita, hal itu benar-benar tidak disengaja. Bunbeyi disini menulis cerita murni terinspirasi dari kasus Stanley Milgram - Milgram Experiment (1961) tidak dari novel atau karya manapun‼️
You may also like
Slide 1 of 8
Proyek 17: Korban yang Terpilih cover
Falling Pieces  cover
HIDDEN || Mental Game cover
My Younger Brother (21+) cover
Red Crystal Blood  cover
Dua Antonim: Akulah Manusia Biasa Itu cover
Death Announcement [END] ✔️ cover
Tunangan sang protagonis  cover

Proyek 17: Korban yang Terpilih

35 parts Complete

Setiap tiga bulan sekali, tepat di tanggal 17, satu anak laki-laki hilang secara misterius dari sekolah terasing itu-sekolah tempat anak-anak miskin, buangan, dan anak-anak kaya berbaur, tapi tetap terpisah dalam dunia yang berbeda. Runi, gadis yang bertekad menemukan kakaknya yang hilang bertahun lalu, masuk ke sekolah penuh rahasia ini. Satu-satunya petunjuknya: sebuah kalung pemberian kakaknya, Rayhan, yang mulai bereaksi seiring mendekatnya tanggal-tanggal kelam. Saat mencoba membaur dan menembus dinding-dinding tak terlihat di antara dua dunia sekolah itu, Runi bertemu Kenzo dan Arka, dua anak yang berani mempertaruhkan segalanya demi mengungkap kejahatan di balik kemewahan palsu. Tapi rahasia sekolah ini lebih gelap dari yang bisa mereka bayangkan. Di balik hilangnya para siswa, tersembunyi konspirasi perdagangan organ manusia yang bersekutu dengan kekuatan iblis. Dan lebih mengejutkan, orang yang paling mereka percayai justru terlibat dalam rencana kelam itu... Saat tanggal 17 besar mendekat-dengan 17 anak laki-laki menjadi target proyek sadis-Runi dan teman-temannya harus bertarung melawan waktu, pengkhianatan, dan ketakutan mereka sendiri. Apakah kebenaran bisa menyelamatkan mereka? Ataukah sekolah ini akan terus menelan korban hingga tidak ada yang tersisa? Kalung yang bergetar, tanda merah di tubuh, dan sebuah janji yang tak boleh dilupakan. Ini bukan hanya tentang bertahan. Ini tentang melawan. ---