ARCANUM: WHO'RE YOU?
  • Reads 817
  • Votes 266
  • Parts 10
  • Reads 817
  • Votes 266
  • Parts 10
Ongoing, First published Mar 24
Dari Pertemuan pertama di tempat sampah,  tempat perjanjian pertama di toilet wanita, dan selalu berakhir ribut setiap kali bertemu, seakan menjadi pertanda keras bahwa Embara Cakrawala memang tidak seharusnya dipertemukan oleh seorang gadis-yang tidak ia ketahui namanya.

Unik, satu kata yang menggambarkan mereka berdua saat mereka saling bertemu di waktu-waktu yang tidak terduga. Selalu saja ada perkara yang membuat mereka saling bersemuka, dan berakhir beradu kata.

Namun, bersamaan dengan kedekatan mereka, ada banyak hal yang terjadi di sekitar. Darah, kematian, nyawa, menjadi hal yang selalu berputar tak berkesudahan. Tiada yang tahu siapa pelakunya. Tak terendus, tak diketahui.

Dan akhirnya Embara mengerti. Ada benang merah yang saling berhubungan dengan kejadian berdarah tersebut. Hingga ia memutuskan, menjadikan dirinya sebagai umpan. Sebuah keputusan yang membuat segala rahasia terungkap.

*
*
*

©️Raydhin 
COVER : by V_Jey 

⚠️ AREA 17+ 
⚠️ TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN
⚠️ JANGAN PLAGIAT, JIKA INGIN HEBAT‼
⚠️ CERITA MURNI PIKIRAN AUTHOR SENDIRI
All Rights Reserved
Sign up to add ARCANUM: WHO'RE YOU? to your library and receive updates
or
#551teka-teki
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Cerita 18+Only  cover
ALFA  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
My Maid 21+ cover
VIENNO LAKARSYA cover
Starla cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
 ARGALA cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan