Sang Maha selalu memberikan takdir terbaik bagi seluruh umatnya. Meski, kadang kala takdir itu bukanlah yang diinginkan, tapi pada akhirnya semua akan sadar kalau itu memanglah yang terbaik dan ia butuhkan. Menerima kenyataan yang ada akan membutuhkan waktu. Luka yang tergores karena perpisahan hanya bisa disembuhkan oleh waktu. Bisa dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau bertahun-tahun. Memaki Sang Maha juga bukanlah sebuah keputusan yang benar, meski wajar karena berlandaskan rasa kecewa. Tapi, makian itu tidak akan pernah mengubah apapun yang sudah tergaris pada buku setiap manusia, karena Sang Maha yang akan menentukan akhir perjalanan setiap kisah. Namun, sebelum akhir itu datang, perjuangan tetap akan diperhitungkan. Apakah bisa merubah takdir pada akhir cerita. Bahagia ... atau justru sebaliknya.