"Apa kamu benar-benar yakin padaku?"
"Saya sangat yakin kepadamu, kalau saya tidak yakin dengan pilihan saya sendiri, maka saya tidak akan pernah berani memintamu untuk menjadi Ibu sambung Edelweiss, karena saya tau resiko untuk ditolak sangat besar, tapi saya punya keyakinan yang kuat bahwa kamu pasti setuju. saya yakin bahwa kamu akan setuju adalah karena saya melihatmu sebagai sosok perempuan yang sangat baik, caramu berbicara, caramu merawat Edelweiss dan sikap baikmu yang lain, saya bisa melihat ketulusan yang dalam di pancaran matamu. saya sangat kagum denganmu"
"Lalu, bagaimana dengan perasaanmu kepadaku? bukankah kita tidak pernah punya perasaan yang sama satu sama lain?"
***
1. cerita ini hanya fiksi, murni dari pemikiran Author sendiri.
2. dilarang keras mengcopy paste ide orang lain, karena ide itu mahal.
3. cerita minim konflik/konflik sangat ringan, karena Author tidak suka konflik berat, pusing.
4. maafkan jika ada banyak typo, kesamaan nama, waktu dan tempat serta bahasa yang kurang pas, karena Author juga masih belajar, hehe😁.
5. semua gambar yang ada di cerita ini bersumber dari pinterest.
6. jika ada kritik dan saran silakan tuliskan di kolom komentar, Author akan sangat senang dan mengapresiasi kritik dan saran dari readers supaya bisa berkembang lebih baik kedepannya.
❗update sesuai mood, tapi diusahakan rutin update, pantengin terus aja😊❗
happy reading! enjoy✌️😊
salam dari Author
-muffluff-
***