
Pertemuan itu berlaku di stadium ragbi-sebuah pertemuan di tengah sorakan penonton dan hentakan bola yang memekakkan telinga, matanya tertumbuk pada seorang lelaki yang kelihatan luar biasa. Wajah tenang, tubuh tegap, dan mata kelabu cerahnya memancarkan aura dingin yang sukar dihadapi... namun ada sesuatu di dalamnya yang membuat Luna berdebar tanpa sebab. Dia ialah Tengku Rayden Dylan. Pemain ragbi itu? CEO sebuah empayar besar, pewaris tunggal keluarga Dylans yang dihormati, lelaki yang selama ini hidup hanya diatur oleh tanggungjawab, reputasi, dan kuasa. "You wanna know who I'm in love with? Read the first word again." - Tengku Rayden Dylan "Mirosa...?" - Alethea Lunara "Sí. It's you... my Mirosa." - Tengku Rayden Dylan Setiap pertemuan dengan Rayden meninggalkan kesan yang dalam-walaupun dingin, sukar, dan menyakitkan hati, ada kelembutan yang tersembunyi di mata Rayden. Ada sesuatu yang memanggil Luna, membuatnya tertanya-tanya: "apakah ini hanya kebetulan... atau sesuatu yang telah ditulis oleh takdir sejak lama?" "Why him? Why?" - Alethea Lunara "What spell did you cast on me, Luna?" - Tengku Rayden Dylan Semakin Luna mendekati Rayden, semakin banyak rahsia yang selama ini Luna tidak tahu... dan juga tentang siapa dirinya sendiri. Luka yang tersembunyi, janji yang tidak terungkap, dan perasaan yang menentang segala logik... semuanya bercampur dalam satu permainan hati yang sukar dilupakan. Mungkin pertemuan itu bukan kebetulan. Mungkin sejak awal lagi, takdir telah menulis jalan mereka, memaksa mereka bertemu, saling menyembuhkan, dan menguji kekuatan cinta yang tidak mudah diungkapkan. Di antara mereka, ada cinta yang tidak terucap. Ada luka yang belum sembuh. Ada rahsia yang belum terbongkar. Dan di tengah semua itu, ada satu nama yang tidak akan pernah berubah... Mirosa.All Rights Reserved
1 part