"Aku hanyalah salah satu bintang dari ribuan bintang yang mengangumi mu, lalu bahkan lancang melangitkan namamu dalam setiap rayuan do'a yang selalu ku minta pada sang pencipta. Aku tahu, aku sadar, jikalau do'a ku selama ini hanya mampu menyapa mu, bukan untuk singgah lalu berakhir menetap. Bahkan aku sadar do'a ku hanya menumpang lewat. Aku tahu tak ada sedikitpun celah untuk aku masuk mengisi sebuah ruang dalam hatimu itu, atau bahkan memang tak ada karena sudah ada yang menetap? Tak apa, bahagia ku adalah bahagiamu dan bahagiamu adalah bahagiamu. Kamu terlalu indah, untukku yang biasa saja. Yang indah pantas mendapatkan yang indah, dan itu termasuk kamu."
Tak ada aturan bahwa cinta itu harus berbalas. Tak ada sebuah aturan yang mengharuskan cinta itu harus berakhir indah. Dan inilah sebuah kisah yang bahagia tapi selalu di iringi oleh tetes air mata. Mahitala Raharja seorang gadis yang nekat mencintai sosok Akasha Wiratama. Cinta nekat yang berakhir rungkad. Cerita singkat yang tak saling terikat.
"Ternyata benar ya, jika seorang perempuan duluan yang jatuh cinta, maka cintanya akan berakhir duka."
~Mahitala Raharja
Dia Akasha Wiratama sosok yang di kagumi banyak orang. Sosok yang paling di idam-idamkan, sosok yang sempurna di mata orang-orang yang mengaguminya. Terutama di mata Mahitala, tak ada satu hal pun di mata Mahitala yang membuatnya ilfeel. Jika ada mungkin hanya sementara lalu ia akan jatuh cinta lagi pada Akasha. Bukan tentang materi, rupa, kepintaran, penampilan tapi... ini tentang akhlaknya, ketaatannya pada Tuhan, dan ini soal hati yang tak pernah tahu akan singgah dimana. Orang gila mana? Orang gila mana yang selalu tulus mencinta tapi mau tersakiti. Tapi berani mencintai juga harus berani sakit hati.
"Mencintai mu itu nyata. Aku bahagia dengan rasa sakit ini. Dan bersyukur pernah menemukan dirimu dari banyaknya orang yang pernah kutemui."
~Mahitala Raharja
💌 form you Akasha aku izin mengabadikan dirimu lewat bait-bait aksara ini ya :)