Twins boy (HIATUS)
  • Reads 13,693
  • Votes 688
  • Parts 22
  • Reads 13,693
  • Votes 688
  • Parts 22
Ongoing, First published Mar 29, 2024
Mereka kembar tapi kata mama yang lahir duluan Saka jadi yang menjadi adek adalah  aska

kata aska sih abangnya dingin pendiem intinya susah banget dideketin kalau sama orang asing kalau kata saka tu adek nya aktif pinter 
multitalent intinya hebatt pol

#cover dari pinterest#

#jika ada kesamaan nama nama tokoh mohon di maklumi karna author ngambil namanya direferensi-referensi Google#

#tapi soal cerita ini pure pemikiran author sendiri#

#Mohon dimaklumi juga
penulisan yang belum baik, tanda baca yang belum pas, dan bahasa yang kadang belibet
karna ini tulisan pertama saya#

happy reading and enjoy#🙏🙏
All Rights Reserved
Sign up to add Twins boy (HIATUS) to your library and receive updates
or
#74twins
Content Guidelines
You may also like
Si Bungsu, Ziel [slow up] by whosalesya
8 parts Ongoing
[DON'T COPY MY STORY] SEBELUM BACA DIHARAPKAN FOLLOW • • • "Adek, pergi ke gedung abang sana. Panggil abang, papa tunggu di mobil, ya" titah Gibran. Pasalnya dia dan si bungsu sudah menunggu 15 menitan tapi putra ketiganya Sean, tak muncul muncul. Mendengar perintah papa nya, Ziel segera mengangguk lalu keluar dari mobil. Kaki nya melangkah menuju gedung SMA yang berada di depan gedung SMP, kedua gedung tersebut hanya di pisahi oleh lapangan yang luas. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan abangnya. Di tengah perjalanan, Ziel menabrak dada seseorang sehingga dirinya jatuh terduduk di lantai. Sangking fokus nya mencari sang abang, Ziel tidak menyadari keberadaan seseorang yang tengah berjalan di depan nya sehingga dirinya menabrak orang tersebut. "Aduh! Pantat zi sakit" ringis nya lalu perlahan bangkit, kemudian tangannya menepuk nepuk celana bagian belakang nya yang kotor. Ziel mendongak menatap orang yang telah di tabrakan nya, tatapan kesal di layangkan. "Jalan tuh liat liat dong! Pantat zi jadi sakit gini!" marahnya. Sedangkan pria yang di tabrak Ziel tadi, menatap datar dirinya. "Lo yang sa-" ucapan nya terpotong saat ada yang berteriak. "ADEKK" itu teriakan abangnya, Sean. Sean segera mengecek keadaan si bungsu. "Lo! Jangan ganggu adek gue. Urusan lo sama gue" Sean menatap tajam pria yang ditabrak si bungsu, itu rivalnya. Setelah mengatakan itu mereka pergi. Pria tersebut terdiam mematung. Kepalanya masih menatap bocah yang berjalan di samping Sean. Wajah itu.. terasa familiar.. Seharusnya adek nya juga sebesar bocah tersebut. • • • BUKAN CERITA BXB MURNI IMAJINASI SAYA. [HARGAI PENULIS DENGAN CARA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] HARGAI DENGAN VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART Rank #3 - juniorhighschool #1 - seniorhighschool
You may also like
Slide 1 of 10
Si Bungsu, Ziel [slow up] cover
RAKA LANTSOV ROMANOV cover
Protect My Otouto [End] cover
My posesif family cover
Heart of Home cover
Kakak Tiri [ON GOING] cover
Mysha(21+)  cover
VARREL cover
Save My Brothers (END) cover
XAVIER RAMADHAN  cover

Si Bungsu, Ziel [slow up]

8 parts Ongoing

[DON'T COPY MY STORY] SEBELUM BACA DIHARAPKAN FOLLOW • • • "Adek, pergi ke gedung abang sana. Panggil abang, papa tunggu di mobil, ya" titah Gibran. Pasalnya dia dan si bungsu sudah menunggu 15 menitan tapi putra ketiganya Sean, tak muncul muncul. Mendengar perintah papa nya, Ziel segera mengangguk lalu keluar dari mobil. Kaki nya melangkah menuju gedung SMA yang berada di depan gedung SMP, kedua gedung tersebut hanya di pisahi oleh lapangan yang luas. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan abangnya. Di tengah perjalanan, Ziel menabrak dada seseorang sehingga dirinya jatuh terduduk di lantai. Sangking fokus nya mencari sang abang, Ziel tidak menyadari keberadaan seseorang yang tengah berjalan di depan nya sehingga dirinya menabrak orang tersebut. "Aduh! Pantat zi sakit" ringis nya lalu perlahan bangkit, kemudian tangannya menepuk nepuk celana bagian belakang nya yang kotor. Ziel mendongak menatap orang yang telah di tabrakan nya, tatapan kesal di layangkan. "Jalan tuh liat liat dong! Pantat zi jadi sakit gini!" marahnya. Sedangkan pria yang di tabrak Ziel tadi, menatap datar dirinya. "Lo yang sa-" ucapan nya terpotong saat ada yang berteriak. "ADEKK" itu teriakan abangnya, Sean. Sean segera mengecek keadaan si bungsu. "Lo! Jangan ganggu adek gue. Urusan lo sama gue" Sean menatap tajam pria yang ditabrak si bungsu, itu rivalnya. Setelah mengatakan itu mereka pergi. Pria tersebut terdiam mematung. Kepalanya masih menatap bocah yang berjalan di samping Sean. Wajah itu.. terasa familiar.. Seharusnya adek nya juga sebesar bocah tersebut. • • • BUKAN CERITA BXB MURNI IMAJINASI SAYA. [HARGAI PENULIS DENGAN CARA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] HARGAI DENGAN VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART Rank #3 - juniorhighschool #1 - seniorhighschool