Jika semua orang jahat kepadamu, maka jangan jadikan itu alasanmu untuk menjadi jahat.
Terdengar tidak adil, tetapi itu benar, jika itu alasanmu, maka orang lain juga punya alasannya melakukan itu.
Alista Arsalina seorang perempuan cantik dari keluarga yang cukup terpandang, dia tinggal bersama dengan kedua orang tuanya yang sangat menyayangi Alista.
Di Minggu pertama sekolah, Alista cukup dekat dengan seorang pria di kelasnya, pria itu cukup baik menurut Alista, dan pria tersebut terkadang membantu Alista dalam beberapa hal. Akan tetapi dibalik sikap baiknya, ada beberapa hal yang membuat Alista semakin tertarik dekat dengannya, dari latar belakang keluarganya, mimpi-mimpinya dimasa depan hingga seseorang yang dianggap 'ibu' olehnya.
Namun, semenjak salah satu keinginan terbesar Farel terwujud, sikap Farel berubah. Membuat Alista berpikir, bahwa Farel sedang menyembunyikan sesuatu darinya, hanya saja apa yang dia sembunyikan?
Apakah Farel akan berubah seperti dulu lagi, setelah Alista mengetahui apa yang Farel sembunyikan?
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan