Larasati, seorang sekretaris muda yang polos dan ambisius, bekerja untuk Adrian Wijaya, CEO muda yang tampan, cerdas, dan sukses. Di balik kesuksesannya, tersembunyi sifat psikopat yang manipulatif dan haus kekuasaan.
Suatu hari, Larasati secara tidak sengaja mengetahui rahasia kelam Adrian yang mengerikan. Adrian, alih-alih menyingkirkan Larasati, justru menawarkan "perlindungan" dengan syarat Larasati menjadi kaki tangannya dan tutup mulut.
Larasati terjebak dalam dilema. Tergoda oleh janji kekayaan dan kekuasaan, ia terpaksa menerima tawaran Adrian. Namun, seiring berjalannya waktu, Larasati harus menghadapi kenyataan pahit. "Perlindungan" yang ditawarkan Adrian hanyalah jebakan. Ia dipaksa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moralnya, dan hidupnya terancam bahaya.
Larasati sadar bahwa ia harus menyelamatkan diri. Ia harus mencari cara untuk keluar dari cengkeraman Adrian, membongkar kejahatan sang CEO, dan mungkin saja, menyelamatkan orang lain yang menjadi korban manipulasi Adrian.
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏