Kanaya pikir ia telah menjalani hidup yang sempurna. Namun ternyata, di mata orang lain ia hanyalah robot bernyawa yang karatan, namun masih memaksakan diri untuk tetap berfungsi. Ia rapuh dan harus segera didaur ulang sebelum menjadi tidak berguna. Sebelum tidak ada lagi yang menginginkannya. Ketika Kanaya menyadarinya kenyataan itu, ia bertekad untuk mendaur ulang dirinya menjadi sesuatu yang baru. Menjadi sesuatu yang bernilai. Menjadi manusia. Namun, apakah sejatinya nilai dari menjadi seorang manusia itu? Dan bagaimana ia harus melakukannya?