"Mama ... ." Suara seorang gadis kecil mengagetkanku saat membuka pintu. Apa dia panggil aku barusan? Mama? HELL, NO. Mama, Mama. Mama dari Hongkong gitu. Jangan harap aku bakal luluh seperti halnya wanita dalam novel, lalu berakhir menjadi ibu sambungnya sekaligus istri ayahnya. Ora sudi, Princess. Bukan karena itu bocah tidak imut, tapi ... Siapapun boleh memanggilku mama, kecuali bocah yang satu ini. Bocah hasil kolaborasi suami dan maduku. Amit-amit nyampe ke Pluto. "Maaf, saya gak punya anak. Uih sana, uih."