Jodoh Pilihan Allah
  • Reads 68,440
  • Votes 3,358
  • Parts 47
  • Reads 68,440
  • Votes 3,358
  • Parts 47
Ongoing, First published Apr 02
3 new parts
Nadhira percaya jodoh sudah Tuhan atur, dia berkomitmen untuk pacaran setelah menikah dan lebih memilih mengupgrade diri menjadi wanita yang berpendidikan. 

"Lo nggak pernah pacaran kalau nikah nanti gimana? lo mau jadi perawan tua?"

"Jodoh itu sudah Tuhan atur, bahkan ketika seseorang di takdirkan meninggal dalam keadaan belum menikah. Jodohnya pun sedang menunggu ajalnya dan mereka akan menikah di surgaNya Allah. Lalu untuk apa aku takut?"

****

"Nadhira, izinkan saya menikahimu!" 

"Saya bukan seorang ning, saya merasa tidak pantas menikah dengan njenengan, Gus." 

"Saya tidak perduli meski kamu bukan seorang ning. Saya tetap ingin menikahi kamu, jika kamu bersedia!"


Yang terjaga akan mendapatkan yang terjaga pula, benarkah seorang Nadhira yang menjaga dirinya selama bertahun-tahun untuk tidak berpacaran kini justru mendapatkan jodoh seorang gus muda. Tak sengaja bertemu dan dua hati setelahnya ia di khitbah. Sungguh takdir Tuhan yang luar biasa indah.
All Rights Reserved
Sign up to add Jodoh Pilihan Allah to your library and receive updates
or
#542fiksi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Aluna Cassia cover
ZAMEERA cover
Prayed Feeling cover
Hakim  cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Merebutmu di Sepertiga Malamku cover
✔ Yes, Sir! [JWW] cover
MELANCHOLY cover
Starla cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan