"Nara, gimana kalau kita beli testpack dulu?"
Binara tak seharusnya terikat dengan Narendra dan ia juga tak mau bersama dengannya. Seandainya Naren membiarkan Binar sendiri pasti semuanya tidak akan jadi rumit.
Naren hanya ingin bertanggung jawab atas kesalahannya. Walau sulit bersama wanita yang tak ia kenal bahkan saat ia sudah mencintai gadis lain, tapi Naren jelas bukan pengecut. Dia harus bertanggung jawab.
"Gimana kalau setelah ini kita cerai aja, Ren?"
Mereka hanya dua orang asing yang tiba tiba harus berbagi ranjang. Lalu akhirnya mereka harus berbagi hari-hari, rahasia, anak-anak atau bahkan perasaan mereka.
[FOLLOW DULU YAA, ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE!]
[REVISI JIKA TIDAK MALAS]
.................................................................................
note: kissing, cuddle, etc. this story is mine, does not accept plagiarism, all photos come from pinterest.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan