Kanala Arsa Niskarana hanyalah seorang gadis rapuh yang harus kehilangan sesosok ayah kebanggaan nya.
Semua berawal saat ia pulang dari kegiatan sekolah yang selesai di sore hari, namun gadis itu malah menemukan bendera kuning dan segerombol orang berpakaian hitam di pekarangan juga di dalam rumahnya.
Kalau saja ia tahu bahwa sore kemarin adalah hari terakhir ia bisa bersama bapak, Nala ingin memeluk bapak untuk terakhir kali, banyak banyak menghirup aroma bapak yang mungkin hanya bisa ia ingat dalam bentuk kenang.
Tentu saja Nala sedih, hati nya di goreskan kenyataan menyakitkan yang mungkin membutuhkan banyak waktu untuk menyembuhkan itu semua.
"Kamu itu punya cahaya nya sendiri. Ga perlu ngikutin cara orang biar bisa bersinar terang."
"Kelak, jika kamu tak dapat menghindari sebuah luka, bapak hanya berharap dan berdoa pada Tuhan. Semoga kamu dapat sembuh dengan sempurna, agar sembuh itu dapat kamu bawa untuk selama lamanya."
"Kalau bapa udah ga bisa nikmatin kopi seduh bikinan Nala, Nala usahakan ya cari pengganti nya. Biar kopi buatan Nala engga nganggur lagi." Gadis Arsa itu sama sekali tak tahu menahu, dan hanya menyahut dengan kata 'Ga boleh ngomong sembarangan' saat itu.
Tak terlintas bahwa kata bapak, bisa terjadi secepat ini.
Ini adalah kisah pertemuan Nala dengan seorang pemuda yang kelak akan menggantikan posisi bapak sebagai penikmat kopi nya.
Juga penggalan penggalan hidup penuh terjal yang harus Nala lalui tanpa kehadiran bapak kini. Sosok yang Nala jadikan sebagai tempat bergantung dari banyak hal.
Apakah Nala, si gadis Arsa bisa menghadapi dan melewati itu semua?
YUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA 💓
Sepasang mata tajam memandang ke arah lantai 2 tepatnya di koridor kelas XI. Memandang seseorang yang mungkin kakak kelasnya dengan tatapan tertarik.
Tatapan tajam memandang penuh obsesi. ALISTER BRAHMA CAKRABIRAWA anak pemilik sekolah sekaligus pewaris CAKRABIRAWA CORP. Anak tunggal dari pasangan Damian Cakrabirawa dan Gladys Ayu Cakrabirawa. Lelaki yang baru menginjak kelas satu tepat hari ini.
Memiliki paras yang tampan dan tubuh yang atletis banyak wanita yang mengidolakan lelaki tersebut
Tetapi Sifatnya yang arrogan dingin tak tersentuh tersebut membuat mereka takut untuk sekedar mencoba mendekati ataupun menyapa
Tetapi untuk pertama kalinya ALISTER merasa tertarik dengan yang namanya wanita yaitu kakak kelasnya sendiri, GABRIELLA RUBY DJOSALIEM.
Tiba tiba pandangan mereka bertemu. ALISTER yang melihat Gaby memandangnya pun reflek menyunggingkan bibirnya tipis. Tapi di mata Gaby senyuman tersebut mengerikan membuat nya langsung mengalihkan pandangan.
ALISTER mengerutkan dahinya bingung, namun kemudian dia kembali tersenyum tipis. Senyum yang menggambarkan obsesi.
"is mine!" gumam lelaki tersebut dengan senyum smirknya.
[ON GOING]
Aku usahain up tiap hari ya 💗
Hi guys ini cerita pertama aku. Semoga kalian suka yaa ...
Thankyou 💓