Jodoh itu bisa dengan siapa saja. Aku bahkan tidak sekali pun berencana untuk menetap di sisinya selagi dia menetap di hatiku. Hanya saja kadang aku menyalahkan Tuhan ketika jiwa tak tahu diriku menolak kenyataan, bahwa aku lahir lebih lambat dua puluh satu tahun darinya. Membuatku ragu bahwa dia jodohku, meski dia selalu memujiku di tempat tidur, menciumku dengan mesra kapan pun ia mau, dan membisikkan kalimat sensual yang mampu merontokkan segala sisi egois dan keras kepala yang kupunya. Aku mencintainya, sungguh. Aku tidak mempermasalahkan usianya yang nyaris kepala empat. Aku menerima dia apa adanya, bukan karena dia seorang kaya raya. Aku tidak meragukan statusnya sebagai seorang suami dan ayah bagi seseorang karena kutahu, seharusnya dia tidak perlu berada di posisi itu. Aku Cinta dia. Taehyung adalah milikku Tapi wanita itu terlalu serakah. Dia merebut segala yang hampir kuraih dan membuatku nyaris mati karena ditinggalkan. Jadi sudah sepantasnya 'kan aku merebutnya kembali? (Publish ulang karena kena report di akun lama)