Terlihat seorang pria paruh baya sedang menarik tangan anak kecil yang saat itu berusia 11 tahun. Anak kecil itu terus meronta-ronta, berteriak, dan menangis kencang. Anak kecil itu dibawa ke ruang bawah tanah yang ada di rumahnya.
"Daddyyy! Please don't give me that punishment again!"
"Dad! please take your hand off my arm, this hurts so much!"
Anak kecil itu terus meminta tolong agar dilepaskan oleh sang ayah.
"Shut up! This punishment you have to accept! Karena nilai kamu jelek semua!" ucap sang Ayah.
Di ruang bawah tanah itu terdapat 1 ruangan yang khusus untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai/jarang dipakai. Ruangan itu biasa disebut dengan gudang. Di dalam gudang tersebut hanya ada 1 lampu berwarna kuning, dan ada 1 jendela kecil di sudut ruangan. Anak kecil itu di dorong sang Ayah masuk ke dalam gudang.
"Daddy.. Please let me go!" ucap sang anak itu. Tapi perkataannya tidak dihiraukan oleh sang Ayah. Laki-laki paruh baya itu langsung menutup pintu gudang tersebut dan menguncinya.
Dorrr! Dorrr! Dorrr! Dorrr!
Sang anak memukul-mukul pintu sambil berteriak meminta tolong agar dibukakan pintunya. Namun laki-laki paruh baya tersebut tetap menghiraukannya, ia pergi menjauh dari gudang tersebut.
Dan tidak lama kemudian, suara petir mulai terdengar. Hujan pun turun dengan sangat lebat, tidak lama kemudian listrik pun padam. Anak kecil itu ketakutan, badannya mulai gemeteran, keringat dingin pun mulai membasahi seluruh tubuhnya. Ia pun berlari ke arah sudut ruangan. Kemudian ia duduk menekuk kedua lututnya, sembari menutupi ke dua telinganya.
"Mama, tolongin Ruby, Ruby takut," gumamnya. Air matanya masih mengalir membasahi ke dua pipi tembamnya. Selang beberapa menit kemudian ia samar-samar mendengar suara Mamanya sebelum semuanya menjadi gelap.
"Ruby!! Ruby!!" panggil sang Ibu dari luar.
Hello! This is my first story!
Tolong berikan dukungan kalian untuk cerita ini ya!
Terima kasih!