⚠️ Tidak untuk yang anti perselingkuhan, tidak untuk yang anti agegap ⚠️
JUDUL SEBELUMNYA : TEPI HATI
Aara datang ke Jakarta dengan hidup yang sederhana, kuliah, bekerja keras, dan bertahan. Namun kota ini tidak pernah sesederhana itu, karena hidup barunya di Jakarta jauh dari tenang.
Sahabatnya, Dwi, menyembunyikan dunia gelap di balik riasan mahal dan hidup mewahnya, perempuan itu terlibat dalam sesuatu yang gelap, dan itu sedikit demi sedikit menyeret Aara ikut terbawa.
Namun, di balik lampu-lampu gedung dan rutinitas kampus, ada sosok yang seharusnya tidak pernah singgah di hidupnya, seorang pria dewasa dengan dunia yang rapi, berjarak, dan penuh batas.
Dan batas itu mulai retak ketika sebuah nomor muncul dalam hidup Aara: 1203. Sebuah tempat yang tidak pernah dia cari, tapi selalu dia datangi.
Di tempat itu, rahasia mulai terbuka.
Batas moral mulai retak.
Dan tangan-tangan yang tidak seharusnya saling menyentuh, mulai mencari satu sama lain.
Aara tahu, sekali pintu itu terbuka, hidupnya tidak akan sama lagi. Tapi beberapa hal memang diciptakan untuk dihindari,
dan beberapa lainnya, diciptakan untuk menghancurkan kita perlahan.
Start : 11 April 2024/30 November 2025
Finish : -
Semesta selalu punya cara memberikan kita sebuah kejutan. Jalinan asa yang tak pernah diduga sebelumnya membawa kita pada masa yang baru. Saling berbagi rasa hingga mengungkapkan segala keluh kesah. Nyatanya masih banyak rahasia yang sengaja disimpan rapat oleh semesta. Kita hanyalah sebuah kebetulan yang dipertemukan untuk mengurai rasa sakit yang membelenggu jiwa.
Siapa yang menyangka, rasa yang sudah tumbuh terlalu dalam ini akan menyakiti banyak pihak. Semesta benar-benar sangat tahu untuk membuat kita sadar, jika tak selamanya hidup hanya tentang tawa. Rasa yang tak bisa dideskripsikan bagaimana bentuknya. Berat jika dijabarkan dengan lantang. Nyatanya aku hanyalah manusia yang masih berharap jika semua ini adalah mimpi belaka. Masih menyisakan sedikit harapan untuk kita bisa bersama. Namun, apakah semesta akan merestuinya atau nantinya kita akan berpisah dengan hati yang lapang? tidak ada yang tahu masa depan itu seperti apa. Aku hanya berharap kita mampu berdamai dengan segalanya.
Gemi Nirwasita Abiyasa