Tahun 1998, ditemukan seonggok mayat mengenaskan di pinggiran danau Jibat. Wajahnya hancur tak berbentuk, banyak lebam membiru di berbagai tempat. Tubuhnya seolah kehilangan tulang belulang, kaki dan tangan kanannya bengkok ke arah luar, tak lazim bagi stuktur tulang manusia bisa selentur itu. Yang bisa memastikan identitasnya hanyalah rambut panjang dan anting di telinga, bukti bahwa ia adalah seorang perempuan.
Kasus yang misterius. Polisi bahkan detektif paling handal sekalipun tidak bisa menyimpulkan wanita itu terlibat pembunuhan atau sekedar kecelakaan. Sekian tahun, orang-orang tak pernah membahasnya.
Tabu, terlarang, haram.
Membayangkannya saja sudah seperti teror tersendiri.
22 tahun kemudian, saat kasus itu sempurna terlupakan, anak perempuan kepala desa Jibat mengaku melihat sosok wanita itu dalam mimpi. Menampakkan diri dalam wujud sebagaimana ia mati, dengan wajah datar dan menakutkan. Orang-orang tak memercayainya-lebih tepatnya tak ingin, sebab itu berarti mengulangi demam ketakutan seperti dulu.
Tapi pada akhirnya mereka memikirkan kembali keraguan itu, sebab dalam waktu singkat beberapa orang di desa Jibat mengaku bermimpi hal yang sama. Bara, pemuda pekerja balai desa, berusaha menyelesaikan masalah ini, sebelum ia sendiri diteror oleh sosok mengerikan tersebut.
Di tengah kontroversi tentang laki-laki yang memiliki rahim, seorang pemuda terkejut saat hasil tes medisnya menunjukkan kondisi langka tersebut. Sementara itu, dua belas mahasiswa merayakan kelulusan mereka di mansion pulau pribadi dan menemukan kotak misterius berisi botol dan bola. Di mana tantangan gila dan berbau 21+ harus diselesaikan, atau nyawa menjadi taruhannya.
Warn!!
bxb
Homophobic out
Kata kasar
21+ area