Seorang wanita paruh baya mengerutkan alis saat mendengar bunyi musik yang amat keras dari sebuah kendaraan yang terparkir di areanya menyapu jalan.
.
Oh, she's sweet but a psycho, a little bit psycho
At night, she's screamin', "I'm-ma-ma-ma out my mind"
.
Wanita itu mengamati lamat wajah wanita yang ada di dalam mobil mewah tersebut. Matanya aneh, posisinya aneh, kulitnya juga, batinnya. Bagaimana tidak? Netra wanita yang dia lihat tampak melotot dengan lidah sedikit menjulur. Kulitnya begitu pucat dan terlihat janggal. Ekspresinya begitu kaku seolah dirinya adalah sebuah manekin. Tapi mana ada manekin yang tampak menyeramkan seperti itu?
Lama mengamati, sang wanita paruh baya itu menyadari satu jawaban atas segala kejanggalan yang tersaji di depan matanya. Wajahnya berubah pias sementara suaranya seolah tertahan di tenggorokan sebelum dia paksakan untuk berteriak.
"To ... Tolong! Mayat! Ada mayat di sini!"
.
"Pemirsa, Breaking News. Sebuah sedan MW ditemukan terparkir di tepi Jalan Sungai Darmo, Surabaya, dengan jenazah seorang perempuan di dalamnya. Korban diketahui sebagai istri dari seorang pengusaha Surabaya berinisial ET, berusia 29 tahun.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki penyebab kematian korban. Sementara itu, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi."
.
.
.
.
First Published: 08 July 2025
Ending :
GXG AREA!! ⚠️
ONLY FANFICTION!!
Namtan Tipnaree bukanlah detektif biasa. Di balik predikatnya sebagai penyidik yang cerdas sekaligus impulsif, ia menyimpan sisi gelap yang tak pernah terungkap: seorang sosiopat predator yang piawai menghapus jejak. Korban-korbannya hangus tak bersisa, membuatnya seolah bersih dari noda darah. Bagi dunia, ia hanyalah seorang detektif keras kepala yang tidak pernah tunduk pada siapapun dan gemar melawan aturan, tapi tetap bertanggung jawab pada setiap kasus yang ia tangani.
Dan satu-satunya orang yang mampu menunduk kan sekaligus menjinakkan sisi liarnya Namtan hanyalah Hakim Film Rachanun, sosok dingin dan penuh misteri yang sejak awal selalu menjadi duri dalam hidupnya. Mereka sering berselisih, saling sindir, bahkan saling menjatuhkan. Namun, semakin lama, ketegangan di antara keduanya justru menumbuhkan ketertarikan yang berbahaya.
Antara saling benci, saling tarik ulur, hingga terjebak dalam dinamika yang makin kabur antara obsesi, cinta, dan permainan kuasa. Namtan dan Film dipertemukan dalam kasus-kasus berdarah yang perlahan menyingkap rahasia satu sama lain yang membuat mereka terjebak diantara dua kemungkinan: saling menghancurkan... atau saling memiliki sepenuhnya.