"Nai, perpisahan itu pasti ada, tapi kali ini aku mau egois. Kamu tau, selama aku hidup, udah berapa orang yang aku sayang pergi ninggalin aku. Aku nggak mau kamu jadi salah satunya."
"Kak, menurut aku, di dunia ini nggak ada yang abadi. Semua sifatnya sementara. Semua datang ya untuk pergi. Jadi, kalau mungkin aku jadi salah satunya, kakak juga harus ikhlas, meskipun sulit." ucapan itu selalu berputar jelas di kepala Dewangga. Hingga kini, dirinya harus kembali merasakan sesak di dadanya.
"Lo dateng, luka gue sembuh, tapi nyatanya itu cuma sesaat. Lo cuma buat gue lupa sama luka lama, supaya bisa ngerasain luka baru."
"GUE NGGAK MAU KENAL LO LAGI, NAISYA!! GUE BENCI SAMA LO!!"
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)