"Assalamualaikum" ucap Salma pelan membangunkan Tian yang sedang beristirahat. "Waalaikumsalam" jawab Tian membuka matanya setelah mendengar suara Salma. "Kenapa kamu tidak menatapku" Tanya Tian pelan. "Apakah sebegitu bencinya kamu padaku" tambahnya bertanya. "Aku tidak bisa melakukan itu, karena itu adalah hak Tuhanku. Aku hanya berusaha menjalani takdirku" jawab Salma pelan dan tetap tunduk tanpa menatap Tian. Tian tersenyum mendengar perkataan dan jawaban Salma yang begitu menusuknya. "Aku juga sedang menjalani takdirku sesuai ketetapan Tuhanku" jawab Tian sambil tersenyum. "Salah satu takdirku adalah mencintai pilihan Tuhan untukku tanpa harus ku miiliki" tambah Tian menatap langit-langit ruangan itu. Salma tetap diam dan tertunduk mendengar perkataan Tian. "Maafkan aku Salma, aku tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu sebagai penyempurna ibadahku" ucap Tian menatap Salma. Salmapun langsung mengangkat kepalanya dan menatap Tian yang sedang menatapnya. "Aku tidak bisa egois memaksakan kehendakku setelah itu meninggalkanmu selamanya" ucap Tian menahan kesedihanya. "Cukup aku hanya mencintaimu tanpa memilikimu, karena bukan cinta yang memilihmu tapi Allah yang memilihmu untuk ku cintai tanpa memiliki" tambah Tian dengan lembut menatap Salma yang diam menatapnya.
21 parts