Protagonis, protagonis, protagonis, hanya mereka saja yang diingat oleh pembaca. Karena apa? Karena baik lah, karena lembut lah, karena cakep lah. Tapi, pembaca melupakan salah satu tokoh, antagonis. Antagonis memang tokoh jahat, ya mereka memang tokoh jahat. Mereka selalu melukai protagonis, mereka selalu menghambat protagonis. Tapi, coba kalian bayangkan, bayangkan kalau tokoh yang selama ini kalian benci memiliki masa lalu kelam? Ya, sekiranya begitulah yang dirasakan oleh Harisandra Kharisma Vaslen yang bertransmigrasi 'sementara' ke dalam tubuh antagonis dalam novel yang ia baca. Ia hanya di suruh oleh jiwa Line untuk membuat ia dekat dengan adek-adeknya dan membahagiakan mereka. Ia jadi bingung, kenapa harus adek-adek Line saja yang bahagia? ---------