Nona dan Tuan Kesepian
  • LECTURAS 299
  • Votos 41
  • Partes 32
  • LECTURAS 299
  • Votos 41
  • Partes 32
Continúa, Has publicado abr 13, 2024
3 partes nuevas
Kehidupan Bian berubah total setelah dering telepon sore itu membawa kabar bahwa kakak laki-lakinya, Ragi, telah melakukan aksi bunuh diri di kamar asramanya. Semakin kacau ketika bapaknya segera menyusul kepergian Ragi tepat setelah dering telepon berhenti, dan satu bulan setelah itu ibunya pun harus mendekam di panti rehabilitasi jiwa. 

Kesendirian yang semula sangat Bian cintai, seketika menjelma menjadi sebuah kesepian yang mengusik. 

Sampai suatu sore berhujan, dia tiba-tiba harus terlibat perjanjian dengan Rumi agar bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan kucing. Kehidupannya, kembali berubah. 

Namun, apakah kehadiran Rumi akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik, atau justru sebaliknya?

****
note : Update setiap Kamis dan Minggu
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Nona dan Tuan Kesepian a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#78rindu
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Pain(t)ed Heart de sifanne
22 Partes Concluida
Indahnya cinta mungkin hilang saat masalah itu datang. Imel adalah remaja korban broken home. Dulu ia hanya gadis biasa yang selalu hidup dengan kasih sayang orangtuanya. Namun, semenjak perceraian mereka, dunia seolah memintanya untuk menghadapi segala macam masalah jauh lebih berat. Keluarga, sahabat, dan cinta. Semua membuatnya sakit. Saat semua orang tak peduli lagi dengannya, bermodal nekat dan keingginan untuk keluar dari segala masalah, Imel dan Erde, kakak semata wayangnya yang mengidap gangguan kesehatan rela pergi dan menenangkan diri kepada Pakde, orang yang mampu menumbuhkan kembali passion Imel saat hampir musnah ditelan bumi. Imel lupa ia bisa melukis. Segala macam problema hidupnya mulai terobati dengan kedatangan Tama, calon dokter spesialis yang memberikan warna berbeda dalam hidupnya. Meski Imel sudah merasa kembali memiliki keluarga, ia masih takut untuk menghadapi kenyataan hidup. Serta cinta.. yang perlahan kembali sejak Tama datang menawarkan hati yang baru. "Jangan pernah kamu remehkan janji Tuhan. Ia punya kejutan untukmu. Suatu saat nanti," - Tama Hanya dengan melukislah Imel pelan-pelan mampu melupakan, bagaimana orang tuanya berpisah, cinta pertamanya yang pernah pergi, rahasia keluarganya dan masa depan yang tampak abu-abu. Pelan-pelan, Imel percaya ia dapat lepas dari semuanya. Yeah, I paint my own reality. And with him, I gotta put my pain in the paint... A/N: Pernah aku post di Kompasiana tapi sebagian sudah dihapus. Akan ada sedikit perbaikan, dan semoga bisa terhubur.
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Pain(t)ed Heart cover
My Husband My Badboy! 21++  cover
Get Well Soon cover
2 || HOME... (On Going) cover
AMORA cover
𝐀 𝐋𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡  cover
Trio X and Our Family cover
Caper Dikit Nggak Ngaruh cover
Love In The Purple Sea cover
Keluarga Mahatama cover

Pain(t)ed Heart

22 Partes Concluida

Indahnya cinta mungkin hilang saat masalah itu datang. Imel adalah remaja korban broken home. Dulu ia hanya gadis biasa yang selalu hidup dengan kasih sayang orangtuanya. Namun, semenjak perceraian mereka, dunia seolah memintanya untuk menghadapi segala macam masalah jauh lebih berat. Keluarga, sahabat, dan cinta. Semua membuatnya sakit. Saat semua orang tak peduli lagi dengannya, bermodal nekat dan keingginan untuk keluar dari segala masalah, Imel dan Erde, kakak semata wayangnya yang mengidap gangguan kesehatan rela pergi dan menenangkan diri kepada Pakde, orang yang mampu menumbuhkan kembali passion Imel saat hampir musnah ditelan bumi. Imel lupa ia bisa melukis. Segala macam problema hidupnya mulai terobati dengan kedatangan Tama, calon dokter spesialis yang memberikan warna berbeda dalam hidupnya. Meski Imel sudah merasa kembali memiliki keluarga, ia masih takut untuk menghadapi kenyataan hidup. Serta cinta.. yang perlahan kembali sejak Tama datang menawarkan hati yang baru. "Jangan pernah kamu remehkan janji Tuhan. Ia punya kejutan untukmu. Suatu saat nanti," - Tama Hanya dengan melukislah Imel pelan-pelan mampu melupakan, bagaimana orang tuanya berpisah, cinta pertamanya yang pernah pergi, rahasia keluarganya dan masa depan yang tampak abu-abu. Pelan-pelan, Imel percaya ia dapat lepas dari semuanya. Yeah, I paint my own reality. And with him, I gotta put my pain in the paint... A/N: Pernah aku post di Kompasiana tapi sebagian sudah dihapus. Akan ada sedikit perbaikan, dan semoga bisa terhubur.