satu atap karya wai noyi 2061 (very slow up)
  • LECTURAS 8,528
  • Votos 1,113
  • Partes 5
  • LECTURAS 8,528
  • Votos 1,113
  • Partes 5
Continúa, Has publicado abr 15
JaemJen as friends. not bxb story.

Rasanya Jeremy ditimpa nasib sial, pemuda itu harus tinggal satu atap sama Jeno, anak urakan yang selalu insomnia dan berakhir ganggu tidurnya.

Gak mau tidurnya terganggu lebih jauh, Jeremy mutusin buat bantuin Jeno nata jam tidurnya dengan cara yang kata Rui--temannya Jeremy, agak gila.

U 'ᴥ' U

Diangkat dari "Dasar Bayi" di Shorts: Lee Cute Jeno.

JANGAN JIPLAK YA!! YANG JIPLAK AKU DOAIN JIDATMU KENA KUAH SOTO PANAS. Sayankku jg kalo nemu ada yang jiplak cerita ini, DM ya😻

vote & komennya aku tunggu! follow juga akunku biar gak ketinggalan.

lastly, happy reading!
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir satu atap karya wai noyi 2061 (very slow up) a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#962sekolah
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
My Sin cover
HATE YOU [TaeKook]✅ cover
Stars Behind the Darkness  cover
Fiction -sungjake✔ cover
sex school [RJ BOYPUSSY] cover
ANTAGONIS cover
antagonis wife [Proses Penerbitan] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover

My Sin

35 Partes Continúa

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.