Maaf ya guys alur cerita nya di ganti sama author, soalnya menurut author antara ceritanya itu kurang menarik. Jadi, ya di ganti alurnya. Tapi kalau kalian mau baca alur cerita yang pertama ada di chapter 1, setelah yang itu udah berubah hasilnya. So, author antara mau minta maaf sekali lagi karena ide author ngilang terus ok?
*Spoiler*
Pagi ini seorang remaja lelaki yang seorang OSIS masuk ke ruangannya dia mengerjakan beberapa tugas OSIS sampai salah satu temannya datang, mereka berdua mengerjakan tugas OSIS bersama sampai beberapa anggota OSIS lainnya datang. Ketika jam pulang, sang OSIS yang bernama Ardan Aleksandra berjalan menuju rumahnya bersama sang adik yaitu Rafly Pratama, ketika sedang berjalan ke rumah, Ardan melihat seorang anak kecil berlari ketengah jalan raya dan terjebak di sana. Tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang, orang tua anak itu sangat khawatir, tanpa pikir panjang Ardan langsung menyelamatkan anak itu, namun...Ardan harus kehilangan nyawanya untuk menyelamatkan anak itu. Ketika Ardan sadar, ia kaget karena ada banyak orang di sekitarnya.
"Kalo mau lanjutan ceritanya, di booknya lah! Capek aku nulis kalo kagak di baca, huff!"
Sampul by: me
Story by: me
Author: me
*Penting! Kalau karakter dunia manusia nya ada yang punya sihir itu karena ada karakter yang dari dimensi lain,ok?*
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.