Bersemi
  • Reads 229
  • Votes 15
  • Parts 4
  • Reads 229
  • Votes 15
  • Parts 4
Ongoing, First published Apr 19
"Tidak ada kalimat sempurna sama seperti tidak ada cinta dan juga keputusasaan yang  sempurna".- Yachi Hitoka.

Dalam Webtoon atau drama-drama yang biasa ku tonton, kebanyakan karakter utama laki-laki yang banyak disukai oleh wanita adalah karakter yang diam, cuek, juga tampan, bak pangeran berkuda putih.

Namun kali ini aku ingin bercerita kepada kalian tentang karakter utama laki-laki dalam hidupku. Laki-laki yang tidak sempurna, penuh dengan banyak kecerobohan, tapi selalu penuh dengan senyum dan perhatian. Ia seperti matahari yang tanpa sadar terus menyapa, dan terus membuatku rindu dengan hari esok.

"Hai, apa kabar kamu, sayangku! Aku rindu!"
All Rights Reserved
Sign up to add Bersemi to your library and receive updates
or
#3remajaromance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Rafa  cover
Please, Hug Me cover
antagonis wife [Proses Penerbitan] cover
ANTAGONIS cover
Stars Behind the Darkness  cover
Elio Riley Sergeyev cover

Dosa Ku

49 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.