Story cover for Satu Hati, Dua Generasi by doenabelle
Satu Hati, Dua Generasi
  • WpView
    Reads 645,802
  • WpVote
    Votes 50,607
  • WpPart
    Parts 67
  • WpView
    Reads 645,802
  • WpVote
    Votes 50,607
  • WpPart
    Parts 67
Ongoing, First published Apr 19, 2024
Mature
2 new parts
Alya 24 tahun, baru seminggu kerja udah kayak juru damai kantor-semua orang ketawa dan ikut happy. Tapi ada satu makhluk Tuhan yang imunnya kebal total sama pesona dia ; Djati Pratama, Team Leader divisi Teknologi Informasi yang berumur 32 tahun, spesialis wajah datar dan kalimat singkat. Tatapannya dingin, auranya kaku, tapi sayangnya... mukanya ganteng ala Om-Om jadinya ngeselin kan? Udahlah cuek, bikin deg-degan pula.

Sebagai cewek dengan gelar cumlaude dalem kecentilan, Alya jelas nggak terima dicuekin begitu aja. Mulai dari senyum 37 watt tiap papasan, misi-misi absurd, gombalan yang dibales komentar pedes... semuanya dia lakuin demi liat Jati senyum (atau minimal noleh deh). Masalah beda usia? Yaampun itu mah cuman angka. Generasi boleh beda tapi kalau hatinya udah mulai goyah... siapa tau bisa ketemu di tengah.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Satu Hati, Dua Generasi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Horrible Bosses by Rainey_M
31 parts Complete Mature
Jimin (24 tahun) berharap Han Seojun dan Jeon Jungkook mati saja. Punya dua boss yang kerjanya bentrok satu sama lain, itu masih mending. Lah ini... Jimin ikut dibawa-bawa dalam drama gak jelas dan gak penting mereka! Masalahnya Jimin lelah harus memperbaiki sistem HVAC kuno milik Han Enterprise. Gara-gara tangan perusak Jeon Jungkook yang merugikan. Ugh! Betapa biadabnya makhluk satu itu. Awalnya Jimin masih di bawah radar para boss, alias tak terdeteksi, jangankan terdeteksi, tahu Jimin hidup aja enggak. Sampai suatu hari... dia mabuk dan secara tidak sengaja (GARISBAWAHI TIDAK SENGAJA) mengirimi Jungkook email yang isinya... sangat kasar... Tak cukup sampai disitu, Jungkook ternyata juga bermasalah sama pimpinan utama perusahaan alias sang pewaris takhta itu sendiri, Han Seojun. Yang tak henti-hentinya menyerang dengan usaha flirting yang sangat mengganggu serta menimbulkan banyak masalah dalam hidup Jungkook (Salah satunya membuat semua wanita kabur dari Jungkook). See? Dari si kampret itulah sumber kemarahan Jungkook berasal. . Park Jimin, di usianya yang ke-24 tahun, merasa hidupnya kurang. Kurang seru. Kurang berwarna. Kurang bervariasi. Kurang menantang. Kurang bebas. Cowok hanya datang silih berganti dalam hidupnya, tanpa benar-benar singgah. Dia tipikal cewek rumahan. Cewek membosankan, kalau kata temen-temen yang mulutnya agak julid. Cewek-cewek yang sejak lahir memiliki keistimewaan: Terlahir dengan wajah cantik. Mereka bebas memilih, contohnya Jisoo, cowok-cowok nggak pernah meninggalkannya, berbuat salah berkali-kali tetap dimaafkan, keburukan tetap dimaklumi. Semua bisa didapatkan tanpa bersusah payah. Setidaknya, itulah yang Jimin rasakan disaat melihat... Jisoo. Jika kalian mencari cerita yang isinya happy melulu, jangan pilih buku ini. Jika kalian mencari sesuatu hal yang miris dan ironis dan roller coaster yang ingin kalian tertawakan bersama, ayo, rasakan sensasi menjadi Park Jimin.
You may also like
Slide 1 of 9
JEBAKAN CEO NAKAL (21+) cover
ALWAYS YOU (gxg) cover
My Little Sunshine [TAMAT] cover
i hate you bossy!  cover
Good Daddy cover
TerraCotta (Completed) cover
My First Love [END] cover
Horrible Bosses cover
How To Love [✔] cover

JEBAKAN CEO NAKAL (21+)

100 parts Ongoing Mature

[21+] Ada adegan dewasa yang eksplisit! Dia terbiasa memegang kendali-di ruang rapat, di ranjang, bahkan di hati wanita-wanita yang cuma mampir sementara. CEO muda berusia 27 tahun ini bukan hanya tampan dan tajir, tapi juga tahu persis bagaimana membuat wanita kehilangan akal sehat... dan pakaian. Lalu datanglah asisten pribadinya. Gadis polos dengan mata bening, rok selutut, dan nada bicara sopan yang justru menggoda naluri liarnya. Ia tak pernah menyentuh karyawan-sebelumnya. Tapi gadis ini? Dia terlalu lugu untuk dunia yang penuh jebakan seperti ini. Terlalu mudah diprovokasi. Terlalu manis saat menunduk. Dan terlalu cepat basah hanya karena satu bisikan di telinga: "Lembur di tempatku malam ini." Semula hanya permainan dominasi dan hasrat. Namun yang tak mereka sadari-ada batas tipis antara nafsu dan rasa. Dan begitu keduanya terjerat, tak ada yang bisa keluar tanpa luka... atau tanpa klimaks yang berulang-ulang.