ANANTARA
  • Reads 2,204
  • Votes 1,410
  • Parts 21
  • Reads 2,204
  • Votes 1,410
  • Parts 21
Ongoing, First published Apr 19, 2024
2 new parts
"Anantara," ucap zean melihat coretan di buku diary grenna yang penuh dengan kalimat yang sama yaitu "ANANTARA".

"Artinya apa?" Tanya zean.

Grenna tersenyum lalu menutup buku diary miliknya. "Anantara merupakan istilah yang diambil dari bahasa sansekerta yang secara harfiah dapat diartikan sebagai rumah tanpa jarak," ujar grenna.

Zean mengangguk paham, lalu merangkul grenna menyandarkan kepala gadis itu dipundaknya.

"Gakpapa kalau emang gak ada tempat untuk bercerita, udah biasa nangis sendiri kan?" Ucap zean.

Grenna mengusap kelopak matanya yang sudah berkaca-kaca. "Gue punya rumah, tapi gue gak punya rumah," lirihnya pelan.

Zean tersenyum tipis,paham dengan apa yang dikatakan grenna. "Semua orang bisa menjadi ibu, semua orang bisa menjadi ayah, tapi nggak semua orang bisa menjadi orang tua," ujar zean.

Grenna menghela nafasnya lelah, lalu menatap zean yang juga menatapnya. "Mari sembuh, tanpa bercerita," ucapnya.

Zean mengangguk pelan, tangannya terulur untuk menghapus jejak air mata di kelopak mata grenna, "jaga diri, jangan mati ditangan sendiri."


..................................................................................


Pict:Pinterest
_2024_

 Story rating🎖️
#3 menyedihkan
#3 mati rasa
All Rights Reserved
Sign up to add ANANTARA to your library and receive updates
or
#151rumah
Content Guidelines
You may also like
TRAGEDI by Riiijun
17 parts Complete
⚠️ Banyak adegan kasar! ⚠️ "Saat semua orang tertawa, saat itulah aku menusuk mereka tanpa mereka sadari." "Bunuh, bunuh dan bunuh!" ••• "Dia tak mungkin bisa lari dariku, bahkan aku bisa mencium aroma darahnya." -Aileen Belinda Zachira. "Bila seseorang pergi tanpa jejak, tak mungkin benar-benar tak meninggalkan jejak. Dari deru napasnya saja bisa kucium." -Erol Fredell Maximillan. "Benar-benar hebat pembunuh itu, tapi mana mungkin mengalahkan Detektif, Jaksa dan Calon Polisi saat bersatu? Akan aku cari kau, Pembunuh berantai!" -Maheswara Agwa Argani ••• "Kau menemukan sesuatu dalam kamar itu, Aileen?" "Tidak. Lagi-lagi dia tidak meninggalkan jejak," decak Aileen pada Erol. Maheswara keluar dari kamar korban dengan darah di jarinya. "Cium darah ini, Leen!" perintah Maheswara. "Kau pikir aku vampire, Wara?!" kesal Aileen. "Sudah, hirup saja! Saat SMA kau bisa menemukan seseorang hanya dengan menghirup darah!" Dengan malas Aileen mendekatkan hidungnya pada jari Maheswara. Ia sudah cukup lelah hari ini, ditambah lagi ia harus mual karena menghirup aroma darah sang korban, yang mungkin amis. "I-ini..." Aileen berpikir sejenak. "Ini seperti darah-" Prank! Aileen, Erol dan Maheswara sontak melihat ke sumber suara. Namun sayang, belum sempat menghampiri tempat itu, peluru pistol yang secara tiba-tiba datang, lebih dulu mengenai kaki Maheswara. Dor!! "Aww!" pekik Maheswara melihat betisnya yang mengeluarkan banyak darah. "KELUARKAN SENAPAN ANDALANMU SEKARANG, AILEEN!" Dor! Dor! Dor! ••• Silakan vote dan komen dengan enjoy sebagai kenang-kenangan untuk Author ♥️ Taruh di reading list kalian, yaw. Terima kasih🦚 Genre: Thriller +Action +Horror. Latar belakang: Seoul, Korea. Start: 15 Mei 2021 Finish: 15 Juni 2021 (Saat masih menjadi mini novel)
You may also like
Slide 1 of 10
Misteri Gedung terbengkalai ( End ) cover
Dangerous Nerd  cover
Seven [On Going] cover
Menantu Vs Mertua cover
TRAGEDI cover
Rain bring him back cover
He's is the queen's king cover
Enemies to Lovers cover
Creepypasta! [COMPLETED] cover
[✓] Lirik Lagu KPOP 3 cover

Misteri Gedung terbengkalai ( End )

45 parts Ongoing

Risa terus berjalan mundur hingga menabrak lemari di belakang nya. Sedangkan, sosok misterius itu terus melangkah mendekatinya dan menodongkan pisau ke arahnya. "Berhenti atau mati!" "Siapa Lo?" "Hahahaha....... Risa merasakan bulu kuduknya berdiri, matanya berkilat ketakutan. Apalagi melihat pisau itu sudah menempel di leher mulusnya. "Gue peringat kan sekali lagi, berhenti atau mati! Gue gak main-main sama ucapan gue," lirihnya kemudian pergi menjauh, meninggalkan Risa yang terduduk gemetaran. Apa salahnya? Apa maunya? Dan siapa sosok yang mengancamnya itu?