Story cover for A cup of Tea by sugarinlollies
A cup of Tea
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 20, 2024
Maurey niatnya ingin mengambil box berwarna hijau yang berisi beberapa piringan hitam miliknya. tanpa sepengetahuan Maurey, sang abang meminjamkan kepada temannya. Yang membuat Maurey harus mengambil piringan hitam itu ke teman sang abang

Bagaimana kelanjutannya?

Apakah Maurey akan mendapatkan piringan hitamnya kembali?

Atau malah ia akan bertemu dengan teman baru? 

Penasaran kan? Yuk baca ceritanya
All Rights Reserved
Sign up to add A cup of Tea to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
SUARA BIA (TAMAT) cover
RAVIEL [END] cover
Nara [SUDAH TERBIT] cover
PESAN UNTUK RAYAN cover
Tentang Kita  cover
Aderaga [ON GOING] cover
Audrey (New version) cover
(Not) Secret Admirer |✔| cover
RERARA!! cover

SUARA BIA (TAMAT)

47 parts Complete

"Bia, Ibu tahu, ini semua hanya keisenganmu untuk lari dari hukuman. Tapi hukuman tetaplah hukuman, Bia. Kau tidak bisa lari dari itu." Lanjut sang Guru menyadarkan Bia dari lamunannya. Sorot matanya penuh kekecewaan. Tangannya mengepal, mencengkeram erat rok biru yang ia kenakan. Ia merasa tersudut. Tak ada yang mendengarkannya. Tak ada yang memahaminya. Tidak kedua orang tuanya, tidak juga tempat yang konon disebut rumah keduanya. Sekolah. Sedetik kemudian Bia bangkit dari kursi. Mengambil kertas dan pena yang ada. Lugas, ia menuliskan sesuatu dengan tangan kecil yang penuh luka itu. Getar terlihat dari tangannya. Guru itu memandang bertanya-tanya. Namun Bia tak peduli. Ia meletakkan pena itu, lalu dengan cepat melipat kertas itu. Tanpa permisi, Bia meninggalkan ruangan dan sang guru yang masih tak mengerti aksi apa lagi yang akan dilakukan siswi itu. Langkahnya cepat. Tujuannya terhenti pada kotak saran yang usang. Kotak yang terbuat dari kayu itu tampak berdebu dan diselimuti sarang laba-laba. Bia menelan salivanya. Menatap lurus pada kotak itu dengan sedikit sisa-sisa harapan yang ada. *** ⚠️Semua yang ditulis adalah murni imajinasi penulis. Vote dan komentar yang diberikan akan sangat berharga/memberikan semangat penulis untuk membuat kisah selanjutnya. Selamat membaca, semoga terhibur dan terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca :) ❤️