Sean, seorang anak yang di tinggal mamahnya merantau ke luar negri selama 6 tahun tanpa pernah pulang menemuinya. Sean yang di tinggal saat berumur 10 tahun tanpa satupun keluarga yang menemani. Papahnya? Setelah bercerai, Papah Sean memblokir semua akses komunikasi dengan Sean. Sean yang saat itu hanya bocah lugu tak tau apapun, hanya menurut ketika Papahnya pamit pergi bersama selingkuhannya. Sama seperti saat Papahnya pamit, saat Mamahnya pamit untuk ke luar negri Sean hanya dapat menurut dan memberikan senyum cerah ke arah mamahnya. Awalnya Sean ingin ikut dengan Mamahnya. Namun mamahnya menolak dan menyuruh Sean tetap tinggal dan berjanji akan cepat pulang. Namun nyatanya selama 6 tahun lamanya Mamah Sean tak kunjung pulang walau hanya sekali saja. Namun, Sean masih bersyukur. Tak seperti Papahnya yang hilang bak di telan bumi. Mamahnya masih sering menelponnya untuk memberi kabar dan masih menjamin segala kebutuhan Sean. Sehingga Sean begitu menyayangi Mamahnya dan selalu percaya bahwa Mamahnya akan menemuinya suatu saat nanti. Sean akan selalu menunggu sampai hari itu tiba. Hingga suatu hari, Sean melihat sosok yang mirip Mamahnya di depan sebuah Restoran sedang di rangkul oleh sosok pria dewasa seumuran mamahnya sembari menggendong anak kecil berumur sekitar 3 tahun.