" Apa??? Menikah dengan pria bodoh ini ?? Aku tidak mau Dad, Mom."
" Tch, kau pikir aku ingin menikahi dengan seorang wanita kasar sepertimu."
" Whaaaaat? Aku harus satu kampus dengan dia??? Cobaan apa lagi ini ?? Aku tidak mau!!!!!"
" Tapi kau harus mengenal calon suamimu dengan sangat baik, sehingga ketika Kalian menikah kalian sudah terbiasa."
" Ingat, jika di lingkungan kampus bersikaplah seperti kita tidak mengenal satu sama lain."
" Tch, lagipula siapa juga yang ingin kenal dengan seorang pria bodoh sepertimu???"
" Dia sangat tampan. Siapa dia??"
" Dia adalah anak dari pemilik kampus ini. Semua wanita memujanya."
" Kris Wu dan Oh Sehun adalah musuh besar. Mereka selalu bersaing dalam hal apapun."
" Pabo, kau pikir aku akan menciummu. Aku tidak akan pernah ingin menyentuh bibir kasar mu."
" Kau beruntung, Yuri, memiliki suami yang sangat tampan, kaya dan terkenal seperti dia."
" Apa yang kau katakan? Aku beruntung ? Jika kau mau, ambil saja dia. Aku tidak butuh dia."
" Kau tahu, menikah denganmu seperti neraka bagiku !"
" Aku mencintaimu, Yuri. Aku tidak peduli jika kau menikah dengannya."
" Aku juga mencintaimu, Oppa."
" Mari kita pergi dan meninggalkan suamimu. Kita akan hidup bersama dan bahagia."
" Kau memanggilnya oppa, tapi kenapa kau selalu memanggilku Pabo ???"
" Dia sangat tampan, romantis dan baik, tidak sepertimu !!!"
" Aku merindukanmu Pabo."
" Apa kau cemburu???"
" Tolong berhenti mengganggu hidupnya. Dia adalah istriku."
" Biarkan dia pergi, Kalian tidak saling mencintai. Biarkan dia hidup denganku, aku akan membuatnya bahagia."
Penasaran kann sama jalan ceritanya???
ditunggu part pertamanya ya ^_^
[Sequel Scars Deeper Than Love]
Belajar dari pengalaman pahit, Oh Sehun dan Kwon Yuri berusaha melakukan yang terbaik untuk rumah tangga mereka yang kedua ini. Lebih lagi tentang kehamilan Yuri, pasangan suami istri begitu berhati-hati. Yuri mengambil cuti lebih awal untuk calon buah nya, alhasil Sehun harus bekerja lebih keras dari biasa nya. Namun, mereka bahagia sekarang.
Satu harapan Sehun dan Yuri adalah tidak mengulang kesalahan yang sama. Namun menjalani rumah tangga ; ibarat sebuah kapal yang sedang berlayar dan pasti ada badai yang menanti nya. Lalu bagaimana mereka berdua menghadapi badai? Meneruskan perjalanan, atau melompat di tengah jalan.