Ratih Salendra merasakan kepedihan karena menikahi pria yang tidak dicintainya. Angga selalu menuruti perkataan ibunya tanpa memikirkan perasaan Ratih. Belum lagi, kehadiran wanita lain yang lebih disukai oleh ibu mertua dibandingkan dirinya sendiri. Bagaimanakah Ratih menghadapi pernikahan yang terasa bagaikan neraka? Haruskah dia bertahan atau memilih menyerah?