"Sebab ber-Tuhan memaksaku bertahan." -Fyneen Candrima Devani Luka dan duka, tawa dan lara, sengsara dan bahagia, begitulah komponen dalam alur hidup yang telah ditulis Tuhan. Beberapa hal berjalan sesuai dengan langkah dari waktu yang terus menua. Roda hidup yang tak pernah berhenti, hingga waktunya tiba, memaksa Fyneen—gadis cantik berusia 20 tahun—tetap menjalani hidupnya, meski beberapa kali banyak hal yang direnggut. Terluka, menangis, terjatuh, lalu bangkit lagi, sesuatu hal yang sangat biasa menurut Fyneen. Baginya, ya beginilah normalnya hidup. Tak ada hal yang perlu ditangisi hingga berlarut, apalagi luka yang terus dipeluk hingga tertanam menjadi dendam dan kepedihan. Semua harus dilepas sesuai masanya. Sebab, setiap serpihan dari apa yang terjadi dalam hidup, adalah bentuk reinkarnasi dari kasih sayang Tuhan.All Rights Reserved
1 part