Dikabari bahwa teman lamanya di kampung meninggal, Muning tidak bisa menangis. Sepuluh tahun tinggal di kota tanpa pernah pulang, barangkali jadi hilangnya rasa akrab Muning dengan mereka:
Sudjati, lelaki jahil yang dulu sering menaruh belalang di rambutnya;
Gendhis, gadis cengeng karena tak diajak main di empang;
Kinasih, perempuan yang lihai memanjat pohon; dan
Mas Dawan, lelaki baik hati, lemah lembut, yang pernah Muning taksir.
Lantas berita duka yang muncul tak lama setelah Muning di-PHK, membuatnya kembali pulang: untuk silaturahmi, atau melihat pemandangan kampung berharap stresnya sebagai pengangguran bisa hilang, dan tak lupa mengunjungi rumah-rumah teman lamanya, terutama Sudjati ... yang menjadi alasan Muning mudik; melayat.