Lara yang hampir setiap malam nya bercerita kepada bulan tentang keluh kesal nya.
dirinya yang sangat amat tertutup.
namun jika kamu bilang dia adalah orang yang pendiam, nggak banyak omong, maka artinya kamu tidak dekat dengannya.
banyak luka dan rahasia didalam dirinya
banyak cerita dan trauma yang dia pendam sendirian, akibat tekanan oleh seseorang, dia menjadi takut untuk mencoba hal baru.
walau dia terkenal sebagai anak yang tertutup, banyak cerita yang terpendam begitu lama sendirian.
walaupun begitu banyak yang terpikat oleh nya.
karna dia pintar, cantik, tenang, kalem, baik, dan sopan.
Lara merasa sangat beruntung karena tlah di pertemukan dengan abang Abi dan Galen, lelaki yang sangat amat spesial bagi nya, sampai kapan pun itu.
Dan mampukan Lara Melewatinya walau tak bersamanya?
"Lara, ada Ale disini, jangan sedih ya.
nggak apa kalo Lara ngga mau cerita sama ale sekarang. tapi, udah ya nangisnya" ucapnya.
"Mau peluk" jawab gue.
"utututu, sini sini." jatuhlah wajah Lara ke bahu yang bidang itu.
"Ra, lihat itu bulan nya terang banget"
ujarnya, yang membuat gue mendongak ke atas untuk melihat rembulan itu.
"iya." jawabku singkat karena tak tau harus menjawab apa
"kamu kayak bulan di mata aku"
"hah"jawabku bingung."kayak bulan?"
"iya terang dan tenang walau banyak cerita yang tersimpan didalam sana, aku harap kamu semakin terang besok" ucapnya, lalu mengulas sebuah senyuman tipis namun tulus.
To be continue . . .
bila ada kesamaan sifat, nama, karakter, mau pun latar belakang, maaf. sebab ini memikirsendiri
dan jika ada kesalahan penggunaan kata maupun simbol tanda mohon maaf,
karna ini adalah cerita pertama aku.
saya tidak berharap lebih, tapi saya berharap kamu yang sedang membaca ini berniat membacanya.
thankyou all.All Rights Reserved