Douluo: This soul master is very good at eating.
  • Reads 3,091
  • Votes 106
  • Parts 22
  • Reads 3,091
  • Votes 106
  • Parts 22
Ongoing, First published Apr 26, 2024
Apa salahnya bisa makan? Bisa makan adalah sebuah berkah. Bagaimana Anda bisa tumbuh sehat jika Anda tidak makan?
 Piton banteng biru? Rebusan ular...
Kera Titan? Memanaskan otak monyet...
 Xiao Wu...um...kepala kelinci pedas? Kaki kelinci panggangnya juga lumayan enak.
  Membunuh makhluk jiwa sesuka hati? Saya hanya membunuh apa yang bisa dimakan.
All Rights Reserved
Sign up to add Douluo: This soul master is very good at eating. to your library and receive updates
or
#318douluo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.