Niscala Nareswara, berbicara dalam jeda dengan dua dunia. antara alam fikir serta kuas yang dipulas dalam canvas. dia senang melamun sembari menuang warna-warna dalam ingatanya ke dalam kanvas. Niscala senang berimajinasi bahwa lukisan itu bentuk dari isi hati yang tak mampu dia utarakan lewat ucapan. dia telah mencintai seluruh hidupnya untuk meramu warna menjadi seni. Dia berfikir bahwa dunia yang sedang dia jalani adalah dunia baru, tetapi tak begitu asing karena rasanya dalam kehidupan lampau dia pernah merasaian kehidupan serupa. menurut sadajiwa adiknya, cala hanya terlalu sering menonton kisah yang menawarkan banyak cerita fantasi dan itu menganggu otaknya. jiwa meminta cala berhenti berkhayal cala senang sekali memandangi mercusuar, sebuah ketertarikan aneh menurut jiwa