DIBEDAKAN
  • Reads 562
  • Votes 48
  • Parts 14
  • Reads 562
  • Votes 48
  • Parts 14
Ongoing, First published May 01
[Flashback]
"Asra mau ketemu Ayah bunda, asra rindu Ayah" rengek anak berusia sepuluh tahun.

"iya sayang iya Ayah udah dijalan kok ini, sabar ya" ucap seorang wanita paruh baya sembari 
menenangkan sang putra.
.
.
.
.
Terdengar suara telfon dari atas meja dekat ranjang.

"halo yah, ayah udah dimana? Ini asra dari tadi nangis mulu mau ketemu sama ayah" ucap bunda asra, namun ada yang aneh dengan lawan telfon nya itu.
Terdengar suara sirine, apa itu? Apakah suami ku di tilang, atau bagai mana. 


Tidak lama kemudian seseorang tak asing berbicara di balik telfon tersebut dengan terisak dan seperti sedang kesakitan
"halo bu? Saya warga yang menemukan hp korban kecelakan disini, dan korban telah di larikan ke rumah sakit *****"


Wanita paruh baya itu pun tak percaya apa yang dia dengar, Dia segera bergegas ke rumah sakit tersebut tanpa menghiraukan asra yang sedang menangis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Maaf aku gak tau bikin deskripsi nya gimana, soalnya first time buat that kaya gini hehehe😅🙏🏻
All Rights Reserved
Sign up to add DIBEDAKAN to your library and receive updates
or
#376sadending
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
ANTAGONIS cover
Elio Riley Sergeyev cover
antagonis wife [Proses Penerbitan] cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness  cover

Dosa Ku

49 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.