Syaza, seorang guru TK yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Sejak kehilangan kedua orang tuanya, dia hanya memiliki seorang paman saja sebagai tempat bersandar. Keinginan hati menganggap sang paman adalah orang yang dapat diandalkan, namun sayang justru sang paman adalah beban dalam hidupnya.
Selain seorang penjudi dan gemar mabuk-mabukan, sang paman juga kerap meninggalkan utang hingga akhirnya Syaza yang harus menyelesaikan utang piutang tersebut.
Sementara itu, Gibran sang artis ternama sedang dipusingkan dengan permintaan sang putri untuk memberinya seorang Ibu. Sudah bertahun lamanya Gibran menyandang status duda, dan hal ini mulai membuat Nuha, sang putri bosan. Dia ingin memiliki seorang Ibu seperti anak-anak lainnya.
Bella, juga seorang artis ternama. Sudah sejak lama mendambakan menjadi pasangan hidup Gibran, namun sayangnya selalu ditolak. Bukan Bella namanya kalau mudah patah semangat, maka tanpa mengenal rasa malu dia selalu mencari kesempatan untuk mendekati Gibran, juga berusaha mengambil hati Nuha.
Alih-alih Bella, Nuha langsung menjatuhkan pilihannya pada Syaza saat pertama berjumpa. Maka ...
"Guru Syaza cantik, ayo nikahi dia saja, Ayah." Pinta Nuha yang membuat Gibran tak habis pikir.
"Ayolah, Nuhaku sayang!"
Meski kerap mendapat penolakan dari sang ayah, Nuha tak langsung patah semangat. Sebuah kecelakaan kecil membuat Nuha semakin mendekati Syaza. Rasa suka itu semakin menjadi, semakin menggelitik hati Nuha untuk memiliki Syaza sebagai ibunya. Lagi-lagi keinginan itu terucap.
"Ayo Ayah!, Nuha cuma mau Bunda Syaza!"
"Oh Nuhaku sayang, tak semudah itu menikahi seorang wanita!" Lirih Gibran.
Adinda Rahayu atau sering di panggil Dinda adalah gadis cantik lemah lembut tanpa ia sangka dirinya di pertemukan dengan seorang Duda kaya raya yang bernama Andreas Putra Perzando. Pertemuan mereka dimulai dari anak dari Putra memilih Dinda sebagi guru les belajar membacanya. Dari sanalah mereka mulai dekat dan tanpa disadari cinta tumbuh dari mereka berdua.